Bambang Soesatyo Apresiasi Dukungan FISIP Universitas Brawijaya Terhadap Hadirnya PPHN

Bambang Soesatyo Apresiasi Dukungan FISIP Universitas Brawijaya Terhadap Hadirnya PPHN
Ketua MPR Bambang Soesatyo saat menerima kunjungan Dekan FISIP Universitas Brawijaya Sholih Muadi dan jajaran di Jakarta, Selasa (9/8). Foto: Humas MPR RI

Bamsoet menyampaikan untuk menghadapi Revolusi Industri 5.0 dan berbagai tantangan zaman ke depan, Indonesia perlu memiliki rencana pembangunan jangka panjang seperti negara-negara besar dunia lainnya.

Dia mencontohkan Tiongkok, pada periode 1970-1980 telah memiliki rencana pembangunan hingga tahun 2050, yakni pada saat usia kemerdekaan Tiongkok memasuki usia ke-100 tahun.

Sasaran pembangunannya terdiri dari tiga tahap, Tiongkok yang sejahtera, Tiongkok yang maju, dan Tiongkok yang modern.

"Tiga tahap tersebut memakan waktu 100 tahun dari mulai kemerdekaan Tiongkok pada 1 Oktober 1949 hingga perayaan ulang tahun ke-100 pada 1 Oktober 2050," terang Bamsoet.

Karena itu, Bamsoet yang juga Waketum Pemuda Pancasila juga mengajak kalangan pendidikan tinggi untuk mengkaji urgensi menghadirkan kembali utusan golongan dalam keanggotan MPR.

Hal ini telah diaspirasikan oleh berbagai kalangan, seperti PP Muhammadiyah, Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia, dan Majelis Tinggi Agama Khonghucu.

Berbagai kalangan menilai, kehadiran utusan golongan bisa menjadikan MPR sebagai lembaga perwakilan yang inklusif, yang mengikutsertakan seluruh unsur dalam masyarakat Indonesia yang plural.

"Kehadiran utusan golongan juga membuat kepentingan masyarakat yang tidak terwakili oleh partai politik dan daerah, bisa terakomodir. Termasuk golongan yang karena aturan undang-undang, hak pilih atau hak dipilihnya ditiadakan," ujarnya.

Ketua MPR Bambang Soesatyo menyampaikan apresiasi atas dukungan FISIP Universitas Brawijaya terhadap hadirnya PPHN

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News