Bamsoet Berharap Makin Banyak Perempuan Jadi Legislator

Bamsoet Berharap Makin Banyak Perempuan Jadi Legislator
Ketua DPR Bambang Soesatyo (kanan) bersama Ketua MPR Zulkifli Hasan (tengah) dan Ketua Umum Pemuda Pancasila di Jakarta, Sabtu (3/3). Foto: istimewa for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR Bambang Soesatyo berharap agar makin banyak kaum perempuan yang berkiprah di politik. Politikus Golkar itu pun mendorong kalangan perempuan untuk menjadi calon anggota legislatif (caleg) pada Pemilu 2019.

Berbicara pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Srikandi Pemuda Pancasilan di Jakarta, Sabtu (3/3), Bamsoet -panggilan akrab Bambang- menyatakan, undang-undang sudah mengamanatkan aksi afirmatif agar setidaknya 30 persen kepengurusan partai politik dari kalangan perempuan. Bahkan, undang-undang juga memerintahkan partai politik untuk menyusun daftar caleg dengan menyediakan kuota 30 persen bagi kaum hawa.

"Penuhi kuota perempuan 30 persen di setiap parpol yang ada. Tunjukkan Srikandi Pemuda Pancasila bisa berbuat banyak bagi bangsa dan negara," ujar Bamsoet dalam acara yang juga dihadiri Ketua Umum Pemuda Pancasila (PP) Japto S Soerjosoemarno dan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan itu.

Menurut Bamsoet, sampai saat ini peran serta perempuan dalam kancah perpolitikan masih sangat rendah. Selain itu, katanya, masih banyak perempuan yang enggan terjun ke dunia politik.

Bamsoet lantas merujuk catatan tentang jumlah perempuan di DPR. Saat dari 560 legislator DPR RI hanya 97 yang perempuan atau sekitar 17 persen.

"Maka itu, Srikandi PP yang mengkhususkan permasalahan kaum perempuan harus mampu menjawab ketimpangan gender yang terjadi sampai saat ini," kata Bamsoet.

Menurut Bamsoet, Srikandi PP harus bisa berperan meningkatkan kemampuan kaum perempuan. Terlebih, saat ini cabang Srikandi PP sudah sampai pelosok negeri ini.

Bamsoet menegaskan, saat ini Indonesia menghadapi berbagai permasalahan yang membutuhkan keterlibatan kaum perempuan. Antara lain pemberantasan narkoba dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Bambang Soesatyo mengatakan, sampai saat ini peran serta perempuan dalam kancah politik masih sangat rendah. Masih banyak kaum perempuan enggan berpolitik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News