Bamsoet: Jangan Dramatisasi Melemahnya Ekonomi di Tengah Wabah Corona

Bamsoet: Jangan Dramatisasi Melemahnya Ekonomi di Tengah Wabah Corona
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet saat menghadiri Sarasehan dan Tasyakuran Ketua MPR RI di DPD I Partai Golkar Jawa Tengah, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (24/10/19). Foto: Humas MPR RI

"Namun, publikasi indikator-indikator ekonomi itu hendaknya tidak didramatisasi untuk tujuan membuat publik takut," ungkap Bamsoet mengingatkan.

Menurut dia, tidak  hanya masyarakat Indonesia, komunitas global pun tahu dan sedang merasakan ragam kerusakan akibat wabah corona.

Ia menegaskan orang awam sekalipun tahu bahwa pembatasan mobilitas warga yang terus dieskalasi, apalagi sampai pada tahapan lockdown sebuah kota atau negara akan menimbulkan kerusakan di sana sini, termasuk di sektor ekonomi.

Produktivitas pekerja pasti menurun. Ada pabrik yang harus ditutup sementara sehingga volume produksi merosot, permintaan melemah, mata rantai pasokan dan distribusi barang tidak lancar.

"Bahkan sampai pada potensi lonjakan harga barang dan belanja berlebihan karena panik," ujarnya.

Pada saat-saat seperti ini, lanjut dia, setiap komunitas dihadapkan pada pilihan yang tidak mudah. Kerja keras membatasi penyebarluasan wabah Covid-19 otomatis menuntut pengorbanan dari sektor lain, termasuk ekonomi dan semua sub-sektornya. 

Saat ini, banyak negara termasuk Indonesia, tidak hanya sekadar menerapkan pembatasan, tetapi juga harus mengeluarkan anggaran ekstra untuk melindungi semua warga negara dari kemungkinan tertular Covid-19.

"Tidak hanya alokasi anggaran, bahkan waktu, tenaga serta pikiran seluruhnya fokus pada upaya cegah tangkal penyebarluasan wabah nCoV-19," ungkap mantan ketua DPR itu.

Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet), mengajak seluruh elemen masyarakat terus menjaga dan memperkuat optimisme di tengah meluasnya wabah corona (covid-19).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News