Bandara Padang Rusak dan Ditutup

Dephub Masih Himpun Data Transportasi

Bandara Padang Rusak dan Ditutup
Bandara Padang Rusak dan Ditutup
JAKARTA - Pasca gempa di Sumatera Barat dengan kekuatan 7,6 SR, Bandara Minangkabau di Padang dilaporkan rusak. Akibatnya, untuk sementara bandara itu tidak beroperasi. Terkait itu, Departemen Perhubungan langsung melakukan inventarisasi kerusakan yang berdampak terhadap fasilitas transportasi di Sumatera, khususnya di Padang, Sumatera Barat, yang berlokasi paling dekat dengan pusat gempa.

"Informasi sementara, Bandara Minangkabau di Padang mengalami kerusakan akibat gempa. Salah satunya adalah atap terminal yang roboh. Tetapi, belum diketahui seberapa parah tingkat kerusakannya. Tetapi yang jelas, bandara langsung ditutup akibat kerusakan itu, dan seluruh penerbangan ke sana dibatalkan," jelas Kepala Pusat Komunikasi Publik Dephub, Bambang S Ervan, Selasa (30/9).

Saat terjadi gempa, dilaporkan sedikitnya tiga pesawat yang tengah menuju Padang harus diarahkan kembali ke bandara pemberangkatan (Return To Base/RTB). "Dua penerbangan dari Cengkareng, salah satunya adalah Garuda Indonesia, serta satu penerbangan lagi dari Medan dibatalkan. Pesawatnya RTB," jelas Bambang.

Hingga kini, Dephub masih terus menghimpun informasi untuk mengetahui hasil penelitian dan inventarisasi yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kerusakan di bandara internasional tersebut. Pengecekan tidak hanya dilakukan terhadap fasilitas bandara, namun juga fasilitas transportasi publik lainnya, seperti di Pelabuhan Teluk Bayur.

JAKARTA - Pasca gempa di Sumatera Barat dengan kekuatan 7,6 SR, Bandara Minangkabau di Padang dilaporkan rusak. Akibatnya, untuk sementara bandara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News