Bangun Pertanian Organik, Kabupaten Ciamis Bidik Petani Milenial
jpnn.com, CIAMIS - Pembangunan pertanian organik di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, meningkat pesat sejak adanya program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP).
Salah satunya dengan keberhasilan Kelompok Tani Parikesit mengantongi sertifikat padi organik dari Inofice (Indonesian Organik Farming Certification).
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis Slamet Budi Wibowo mengatakan bahwa untuk berkembang seperti sekarang butuh waktu dan proses yang panjang. Banyak tantangan dan kendala yang dihadapi dalam memberikan pengarahan kepada petani.
"Dahulu masih konvensional, mereka jalan apa adanya saja," kata Slamet melalui keterangan tertulisnya, Senin (6/12).
Dia menjelaskan semenjak ada program terintegrasi IPDMIP, pola bertani masyarakatnya lebih rapi dan teratur. Kompetensi kelimuan petani maupun penyuluh meningkat.
"Dan yang terpenting ada perubahan mindset di kalangan para petani khususnya mengenai pertanian organik," katanya.
"Contohnya Kelompok Tani Parikesit. Padi organik mereka sudah tersertifikasi Inofice," lanjut dia.
Slamet memaparkan kalau hadirnya IPDMIP diharapkan makin menguatkan petani dalam pemenuhan sarana produksi. Dan itu, kata dia, banyak tantangan yang harus dihadapi terkait pembangunan pertanian organik.
Pembangunan pertanian organik di Kabupaten Ciamis meningkat pesat sejak adanya program IPDMIP.
- Ini yang Dialami Suami Mutilasi Istri di Ciamis
- Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Ungkap Info Begini
- Suami Mutilasi Istri, Pelaku Melakukannya di Daerah Ini
- Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis Bikin Gempar, Apa Motifnya?
- Petani Milenial di Kalsel Raup Untung Manisnya Membudidayakan Melon Borneo
- Milenial Punya Kesadaran Finansial Tertinggi, Namun Belum Memiliki Perencanaan Jangka Panjang