Banjir Besar Landa Tiongkok

Banjir Besar Landa Tiongkok
Banjir Besar Landa Tiongkok
BEIJING - Bencana kembali melanda Tiongkok. Kali ini, lansir Earthtimes, banjir besar hingga menewaskan setidaknya 86 orang. Seperti dilansir China Daily kemarin, puluhan ribu rumah ditengarai rusak dan merusak ratusan hektar lahan siap panen. Laporan awal memperkirakan kerugian yang dialami akibat gagal panen itu adalah sebesar CNY 900 ribu (sekitar Rp 1,22 miliar).

      Puluhan ribu korban gempa bumi kembali diungsikan ke tempat yang lebih aman. Itu dilakukan menyusul peringatan terjadinya banjir. Sehingga, wilayah yang dekat dengan sungai-sungai besar sangat riskan dilanda banjir. Seperti sungai Yangtze dan Pearl.

      ’’Kita harus benar-benar melakukan pencegahan banjir dan mengontrol Sungai Yangtze dan Pearl,’’ kata E. Jingping, Kepala Lembaga Penanggulangan Bencana seperti disebutkan dalam situs resmi lembaga itu.

      Banjir itu melanda sembilan provinsi dan satu daerah otonomi. Yakni Provinsi Zhejiang, Anhui, Jiangxi, Hubei, Hunan, Guangdong Guizhou dan Yunnan, serta wilayah otonomi Guangxi Zhuang. Diperkirakan sekitar 18 juta orang menjadi korban banjir itu. Dan sejauh ini, menurut Kementerian Urusan Publik, 1,4 juta orang telah diungsikan ke tempat yang lebih aman. Sedangkan AFP dan China Daily, menyebut kalau korban tewas atau hilang berjumlah 57 orang.

      Banjir itu disebabkan hujan yang terus-menerus mengguyur wilayah selatan Tiongkok. Akibat lain yang ditimbulkan adalah terganggunya arus lalu lintas dan di beberapa tempat listrik mati. Lalu, di Provinsi Guangdong, yang terkena dampak paling parah, tepatnya di kota Guangzhou, Shantou, Chaozhou dan Shaoguan, harga sayur mayor naik hingga 70 persen. 

      Beijing News melaporkan bahwa Wenchuan juga menjadi wilayah yang cukup riskan. Musim hujam sudah mulai terjadi di wilayah ini. Bahkan daerah pegunungannya juga menjadi rapuh. Hal ini membuat kondisi wilayah itu semakin parah. Pengungsi dari wilayah ini mencapai 50 ribu, dan mereka kini tinggal di kamp-kamp pengungsian.

      Berdasarkan dampak yang ditimbulkan dan besarnya bencana, sejak Sabtu (14/6), pemerintah menetapkan status banjir itu di level III. Dengan level tersebut, pemerintah harus langsung mengirimkan tim ke daerah bencana dalam 24 jam. Sedangkan bantuan, baik dana maupun material, harus dikirimkan ke wilayah bencana dalam 48 jam. Pemerintah Tiongkok memang mempunyai empat level mekanisme penanganan bencana. Yang tertinggi adalah level I dan terendah level IV.

      Dan hingga 30 Juni, lansir Xinhua, penduduk harus dipindahkan, karena hujan lebat diperkirakan akan terus mengguyur wilayah itu mulai awal Juli. Memang, seperti telah diperingatkan Badan Meteorologi setempat, hujan akan terus mengguyur wilayah itu dalam beberapa hari ke depan. (AFP/Chinadaily/Earthtimes/dia)
Berita Selanjutnya:
Badawi Tak Mau Mundur

BEIJING - Bencana kembali melanda Tiongkok. Kali ini, lansir Earthtimes, banjir besar hingga menewaskan setidaknya 86 orang. Seperti dilansir China


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News