Bank Dikuasai Nasabah Orang Kaya

Bank Dikuasai Nasabah Orang Kaya
Bank Dikuasai Nasabah Orang Kaya
Sedangkan, dari sisi kualitas, sektor perbankan Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan. Itu terlihat dari turunnya tren likuidasi atau penutupan bank-bank bermasalah. Kepala Eksekutif LPS Mirza Adityaswara mengatakan, turunnya jumlah bank yang dilikuidasi menunjukkan perbaikan aspek kehati-hatian (prudent) serta tata kelola bank yang lebih baik. "Dari sisi regulator pengawasan makin ketat," katanya.

Data LPS menunjukkan, sejak beroperasi pada 22 September 2005, bank yang dilikuidasi atau dicabut izinnya oleh Bank Indonesia (BI) tercatat 47 unit. Jumlah terbanyak bank yang dilikuidasi terjadi pada 2011 ketika 15 bank perkreditan rakyat (BPR) gulung tikar. Pada 2012, jumlah bank yang dilikuidasi turun drastis menjadi satu bank, yakni BPR Mudik Air di Sumatera Barat.

Menurut Mirza, selain sebagai penjamin dana nasabah apabila ada bank yang dilikuidasi, LPS berperan aktif bersama BI memantau risiko makro maupun mikro yang dihadapi perbankan. "Kalau ada indikasi kinerja bank memburuk, pengawasan ketat langsung dilakukan," katanya.

Mirza menyebut ada lima sebab bank dilikuidasi. Yakni, pelanggaran prudential banking, manipulasi keuangan oleh pengurus/pemilik berupa kredit fiktif, penyelahgunaan uang bank untuk kepentingan pribadi pemilik/pengurus, simpanan nasabah yang digelapkan, serta kredit macet tanpa agunan dan/atau perikatannya lemah.

JAKARTA--Orang berkantong tebal di Indonesia berjibun. Merujuk data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), hingga akhir 2012, terdapat 185.174 rekening

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News