Bantai 5 Anaknya, Ibu Tak Menyesal

Bantai 5 Anaknya, Ibu Tak Menyesal
Bantai 5 Anaknya, Ibu Tak Menyesal
Saat malam tiba, Siati tak tidur. Dia membiarkan anak-anaknya tidur duluan. Dia mengaku, bisikan dari hatinya agar dia membunuh semua anak-anaknya semakin kuat. Kemudian, Sabtu dini hari, pukul 02.00 WIB, dia mengaku spontan mengambil parang dan langsung membantai anak-anaknya yang sedang tertidur.

Mengapa si bungsu, Kafina (1,5), tidak dibunuh. "Saya kasihan sama si kecil, makanya saya tidak mau membunuhnya yang saat itu lagi tidur pulas di ayunan," jawabnya. Siati kemudian menceritakan cara pembantaian yang dilakukannya. "Saya tidak menyesal. Saya membunuh mereka satu persatu, yang pertama saya bacokin tubuhnya adalah si Sulung, Ferina (10), baru si Fonaha (8), terus si Ferida (7), baru si Folo'o (5) dan terakhir si Ferius (3)," katanya dingin, tanpa ada rasa menyesal (ini nama-nama yang benar, sekaligus meralat nama-nama pada edisi sebelumnya, Red).

Wartawan Sumut Pos kemudian mengulang sekali lagi, apakah dia tidak menyesal telah membantai darah dagingnya sendiri" Siati dengan wajah tanpa ekspresi malah menjawab, "Bagaimana itu?". Wartawan koran ini lalu balik menjawab, "Apanya bagaimana?". Tapi Siati tak memberikan jawaban dan malah menatap tajam wartawan koran ini. Kemudian dia memalingkan wajahnya dan bangkit membelakangi wartawan Sumut Pos.

Diberitahukan kepadanya bahwa ada dua anaknya si Ferida (7) dan Folo'o (5), saat ini masih dirawat intensif di RSUD Gunung Sitoli. Siati kemudian bertanya, "Apakah bapaknya (suaminya, Red) ada di situ?". Lalu terdiam lagi, seakan tak mau tahu kondisi dua anaknya yang sedang kritis. Setelah terdiam beberapa saat, Siati kemudian bertanya. Dia bilang, dia sama sekali tidak pernah bersekolah, jadi dia tidak tahu berapa hukuman atas perbuatannya. "Apakah hukuman saya lama di sini (penjara, Red)?," tanyanya. Tapi tak lama berselang, seorang penjaga tahanan Polres Nias yang kebetulan berdiri tak jauh dari sel berkata, "Ibu tak akan lama di sini".

GUNUNG SITOLI---Siati Nduru, tersangka pembantai anaknya sendiri, kemarin (29/12), kembali ditemui wartawan Sumut Pos di tahanan Mapolres Nias. Wartawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News