Bantuan Tersendat, Warga Korban Gempa Utang ke Toko

Bantuan Tersendat, Warga Korban Gempa Utang ke Toko
Korban gempa di Sumenep, Jawa Timur. Foto: JawaPos

Namun, Kepala Desa Sukorami Timur Rasyid menyebutkan indikasi kesalahan pelaporan dalam pernyataan yang kontradiktif.

"Nggak butuh (bantuan, Red) ke sana. Warga masih berani tidur di rumah sambil lihat-lihat cuaca," ucapnya.

Seluruh bantuan logistik kini masih menumpuk di posko Prambanan dan posko Gayam.

Bahkan, proses bongkar muat bahan bantuan di dermaga Terabung masih berlangsung hingga petang kemarin. Selain selimut, bantuan lainnya belum tersalurkan.

Pasiops Kodim 0837 Sumenep Kapten (Arh) Erlambang Budi menyebutkan, mekanisme distribusi bantuan bakal diserahkan kepada kepala desa setempat.

Setelah data korban valid, pihaknya bakal terjun langsung bersama BPBD kabupaten untuk mengawasi. "Ini sesuai dengan hasil rapat koordinasi," ucap dia.

Rencananya, ada tenggat untuk pelaporan total korban gempa di tiap desa. Batas akhirnya petang hari ini.

Kalaksa BPBD Kabupaten Sumenep Rahman Riadi menjelaskan, untuk distribusi bantuan, setidaknya BPBD butuh delapan mobil pikap.

Lamanya proses validasi data dan kurang lancarnya komunikasi antartim yang terlibat penanganan pascabencana membuat korban gempa belum terima bantuan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News