Banyak Sekolah Rusak, Pejabat Pemda Rajin ke Pusat

Banyak Sekolah Rusak, Pejabat Pemda Rajin ke Pusat
Gedung sekolah rusak parah, beratap terpal. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Ia mencontohkan, sejumlah penggunaan anggaran untuk pembuatan ruang kelas baru (RKB) dari APBN tersebut dinilai.

Sehingga, diketahui daerah mana yang bisa memaksimalkan dana yang dikucurkan, bahkan bisa melebihi standar yang diinginkan oleh pemerintah pusat.

Misalnya, ujar dia, pembangunan SMP 6 Loa Kulu yang mendapat kucuran dana APBN. Lalu berhasil meraih juara satu nasional atas penilaian penggunaan anggaran dan proses pembangunannya.

Banyak yang menjadi indikator penilaiannya. Seperti hasil pembangunan, ketepatan waktu pembangunan, dan laporan penggunaan anggaran.

“Bahkan kami melaporkan proses pembangunan tidak menunggu bangunan selesai. Tapi setiap perkembangan dalam proses pembangunan kami lakukan pelaporan. Karena ini menyangkut kepercayaan jangka panjang,” terang Tulus.

Tahun ini, dia optimistis pembangunan SMP 4 Muara Jawa yang mendapat bantuan dari APBN bisa juara satu nasional. Sebab hasil pembangunannya, menurut Tulus, jauh lebih bagus dari SMP 6 Loa Kulu.

“Jadi kami berupaya melakukan pendampingan di sekolah yang mendapat bantuan. Agar bisa tepat sasaran dan hasilnya maksimal. Bahkan tidak jarang dana yang dianggarkan di APBN ternyata lebih besar dari usulan yang kami minta,” tambahnya.

Tulus mengaku, pernah sampai harus bermalam dengan tim dari Kemendikbud untuk menuju sebuah desa di Kembang Janggut. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan tim pusat akan perlunya pembangunan sekolah di desa tersebut.

Kutai Kartanegara (Kukar) merupakan salah satu kabupaten di Kalimantan Timur yang punya ruang sekolah terbanyak mengalami kerusakan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News