Banyak Terima Ucapan Selamat, Menpar Arief: Ini Belum Apa-Apa!

Banyak Terima Ucapan Selamat, Menpar Arief: Ini Belum Apa-Apa!
Menpar Arief Yahya. Foto: Dok JPNN
JAKARTA – Suksesnya acara Pesona Gerhana Matahari Total (GMT), dilanjutkan dengan heboh jawara ITB Berlin 2016, ditambah prestasi di Matta Fair Kuala Lumpur dan Hongkong membuat ponsel Menpar Arief Yahya sibuk. Ratusan pesan di Whatsapp dan BB nya datang silih berganti. Pesan-pesan itu adalah ucapan selamat yang dialamatkan ke dirinya atas kesuksesan tadi.   “Jujur, prestasi ini belum apa-apa. Masih banyak rencana besar yang belum bisa saya sampaikan ke ruang publik. Nanti saja, bisa menjadi surprise, setelah matang dan siap running,” ujar Arief.    Setibanya dari Berlin, Menpar Arief Yahya  langsung menuju Gedung Sapta Pesona, Merdeka Barat, Jakarta mengikuti rapat pimpinan. Lalu dilanjutkan rapat dengan tim Lombok Halal Destination, sampai pukul 19.00 WIB. Dilanjutkan lagi rapat dengan para Eselon I di ruang kerjanya sampai tengah malam.   Tidak ada istilah jet lag, alias gangguan sementara akibat kelelahan, insomnia ataupun gejala shock karena perjalanan udara yang melintasi zona waktu. Wajahnya memang terlihat sayu, suaranya juga terkesan lelah, tetapi materi rapatnya tetap berat dan membuat keputusan-keputusan yang tidak sepele. “Tidak ada waktu lagi? Harus dikebut untuk percepatan 10 Bali Baru,” ungkap Maeketeer of The Year 2013 versi MarkPlus itu.   Selama di ITB Berlin, Arief Yahya juga selalu di booth Wonderful Indonesia, lantai II, dari satu meeting ke meeting berikutnya. Sampai-sampai Sekjen UN-WTO (United Nation World Tourism Organization), Badan PBB yang mengurusi pariwisata dunia, Taleb Rifai pun terpesona dengan gaya leadership Arief Yahya. Terutama, keputusan yang cepat, dan tidak banyak basa-basi.    “Senang berbicara dengan orang bisnis seperti Arief, keputusan cepat dan matang,” ucap Taleb Rifai yang menghasilkan tiga kesepakatan dalam 45 menit itu.   Selebihnya, Arief Yahya berkeliling booth ke seluruh peserta ITB Berlin, bursa pariwisata terbesar di dunia yang sudah berusia 50 tahun itu.    Maldive yang bakal dijadikan benchmark Belitung, menjadi salah satu perhatiannya. Costa Rica, sang juara umum dari zona Amerika Latin juga tidak luput dari perhatiannya, meskipun kalau berjalan kaki ringan dari hall 26 tempat Phinisi Wonderful Indonesia berada, minimal 30 menit tanpa berhenti.    “Truly Asia” Malaysia, “Amazing” Thailand, dan “Your” Singapura yang berada di hall yang sama, tentu menjadi fokus pertama yang dicermati. Beberapa catatan kecil di kepala Arief Yahya, untuk perbaikan booth tahun depan, yang harus dipikirkan sejak sekarang. Korea yang sarat teknologi, China yang penuh atraksi dan Jepang yang bersaing di zona Pacific juga dia pelajari poin of view yang ada di balik desain megah mereka.   “Terima kasih kawan-kawan, kalian hebat di GMT, menjadi trending topic dunia dengan destinasi waktu. Kalian juga hebat di ITB Berlin, dengan transaksi potensial yang naik pesat, dari Rp 4,3T menjadi Rp 6,5T, sementara targetnya Rp 5T. Performance Wonderful Indonesia juga diapresiasi sebagai the best exhibitor. Juga diikuti penghargaan di Malaysia, Hongkong dan Los Angeles,” ucap Arief Yahya di hadapan Rapim dengan para deputinya.(ray/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News