Banyak Ternak Hangus

Warga Tolak Mengungsi

Banyak Ternak Hangus
Foto: M Syukron/Radar Jogja

Sementara itu, hingga siang kemarin, aktivitas tim SAR, PMI, dan relawan mengevakuasi korban tewas yang disebabkan terkena awan panas mulai dihentikan. Selanjutnya, tim akan mendata hewan ternak yang ditinggal warga.

Berdasar pantauan Radar Jogja (grup JPNN), sebagian hewan ternak warga lereng Merapi masih hidup. Kendati begitu, hewan-hawan itu -kebanyakan sapi dan kambing-tampak hangus pada bagian kulit. Hewan-hewan tersebut rupanya terlindungi dinding kandang saat awan panas melintas. Namun, semua hewan ternak yang berada di kandang terbuka mati. "Hewan ternak banyak mati. Hanya sedikit yang tersisa," ungkap Sarbini, 60, warga Kinahrejo, kemarin.

Sarbini berharap, hewan ternak yang mati bisa diganti. Harapan Sarbini rupanya sedikit mendapatkan angin segar. Sebelumnya, Menteri Sosial Salim Segaf Aljufry menyatakan bahwa hewan ternak warga yang mati akibat bencana Merapi akan diganti oleh pemerintah. "Kami akan data dulu berapa banyak hewan yang mati," katanya saat meninjau barak Hargobinangun Selasa (26/10).

Mensos mengatakan, dalam berkoordinasi dengan pemerintah daerah, evakuasi hewan ternak dilakukan belakangan. Nyawa manusia lebih utama untuk diselamatkan. Menurut Salim, pemerintah tak menyediakan penampungan hewan ternak karena akan menimbulkan cost yang cukup besar. "Tetapi, kalau ada hewan yang mati, tentu akan kami ganti," janjinya. (yog/jpnn/c4/iro)

SLEMAN - Status awas gunung Merapi telah memasuki hari ketiga pada Rabu kemarin (27/10). Puluhan korban meninggal terkena awan panas. Kendati begitu,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News