Bareskrim Ingin Pamer Kekuasaan
jpnn.com - JAKARTA - Bareskrim Mabes Polri dinilai telah membangkang kepada Presiden Joko Widodo dengan menangkap penyidik KPK, Novel Baswedan. Pasalnya, presiden yang akrab disapa Jokowi itu sebelumnya telah tegas memerintahkan agar kriminalisasi terhadap KPK dihentikan.
"Penangkapan Novel memperlihatkan Polri tidak patuh pada perintah Presiden, yang meminta kriminalisasi dihentikan," kata Koordinator Indonesian Corruption Watch (ICW) Ade Irawan saat dihubungi, Jumat (1/5).
Menurutnya, kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang pencuri di Bengkulu yang disangkakan kepada Novel jelas merupakan kriminalisasi. Pasalnya, peristiwa pidana itu terjadi pada tahun 2004 silam dan sebelumnya sudah pernah ditangani oleh Polda setempat.
Apalagi, tambahnya, jika dilihat rekam jejak Novel yang kerap menjadi ujung tombak KPK dalam mengungkap kasus-kasus korupsi kelas kakap. Ade juga melihat penangkapan Novel sebagai peringatan dari Bareskrim kepada KPK agar tidak lagi mengobok-obok institusi Polri.
"Mereka ingin pamer bahwa mereka memilik kekuasaan supaya tidak ada yang berani mengganggu seperti yang dilakukan KPK dalam penanganan beberapa kasus terkait Polri," pungkasnya. (dil/jpnn)
JAKARTA - Bareskrim Mabes Polri dinilai telah membangkang kepada Presiden Joko Widodo dengan menangkap penyidik KPK, Novel Baswedan. Pasalnya, presiden
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Aparat Gabungan Amankan Homeyo, Pesawat Sipil Kembali Beroperasi di Bandara Pogapa
- Manfaatkan Dunia Digital untuk Berdagang, Belajar, dan Share Informasi
- 5 Berita Terpopuler: Daftar Verval Honorer BKN Keluar, yang Non-Database Jangan Berharap, soal PPPK Part Time Bagaimana?
- Eks Tim Mawar Buka Suara soal Rumor Sjafrie Sjamsoeddin Masuk Kabinet Prabowo-Gibran
- Pemerintah Terus Berupaya Memberantas Judi Online dan Pinjol Ilegal
- Sinkronisasi Data Korban Galodo Sumbar, BNPB: 61 Orang Meninggal