Batik Jember Go Internasional

Batik Jember Go Internasional
Batik Jember Go Internasional
Batik Jember agar lebih dikenal, harus diperkaya dengan beraneka corak. Tak hanya terpaku corak tembakau, namun harus lebih dimodifikasi dengan corak lain, tanpa meninggalkan potensi Jember. Ini pula yang kini digeluti Toetik Fauzan, desainer busana asal Jember.

"Saya memang suka kain batik dan saya ingin batik Jember lebih dikenal," ujar Toetik Fauzan. Sepenggal kalimat itu menjadi nyata, ketika Toetik menggali seluruh kemampuannya untuk mendesain corak batik Jember yang beraneka ragam. Selama ini, batik memang menjadi salah satu produk kerajinan andalan di kabupaten yang baru merayakan hari jadinya ke-81, tepatnya 1 Januari 2010.

Hanya saja, tidak seperti kampung Laweyan Solo, yang sudah demikian terorganisasi dan memiliki banyak sumber daya manusia, para perajin batik Jember belum memiliki kemampuan tersebut. Semuanya masih dijalankan dalam pola tradisional. Untuk corak batik yang dibuat, para perajin kebanyakan menggunakan corak batik pakem berupa daun tembakau. Bentuknya juga besar-besar dengan warna hijau dan cokelat.

Selain itu, ada juga corak batik berupa daun tembakau yang dimodifikasi dan daun tembakau yang masih kecil-kecil. Keterbatasan itu yang akhirnya membuat batik Jember, yang banyak diproduksi di Sumberjambe, kurang eksklusif. Padahal jika mau digali, ada banyak potensi kekayaan alam di Jember yang bisa dijadikan corak batik. Dengan eksplorasi warna yang memukau, bisa membuat batik Jember sama terkenalnya dengan batik Solo atau Jogjakarta, yang lebih dulu eksis.

Batik Jember agar lebih dikenal, harus diperkaya dengan beraneka corak. Tak hanya terpaku corak tembakau, namun harus lebih dimodifikasi dengan corak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News