Batik Printing Marak, Disperindag Warning Perajin

Batik Printing Marak, Disperindag Warning Perajin
Batik Printing Marak, Disperindag Warning Perajin
PROPPO - Keresahan perajin batik akibat maraknya batik printing akhirnya ditanggapi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan Atok Suharyanto. Dia mengakui telah memberi peringatan pembatik tidak tergiur keuntungan sesaat.

Menurut Atok, jika perajin terlibat langsung memasarkan sekaligus menyediakan. Atok menilai, otomatis membunuh usaha sendiri yang sudah ratusan tahun lestari. "Kalau pengepul hanya mengedepankan keuntungan. Tapi, kalau perajin ikut menjual, berarti sudah mengabaikan warisan leluhur kita," katanya. Tidak hanya batik printing, batik semi tulis dan cap juga mulai menyerbu pasar. "Selama itu bukan hasil komputer, saya pikir tidak masalah," ujarnya.

Dijelaskan, peredaran batik printing saat ini belum mengancam penjualan batik tulis. "Kalau yang di pasar batik kami sudah cek, di sana asli batik tulis semua," katanya. Seperti yang dikeluhkan perajin, harga batik yang sangat murah menjadi faktor banyaknya masyarakat memburu batik printing. "Pembeli cenderung lebih melihat motif dari kualitas. Padahal itu hanya batik-batikan," ujar Adam Fuji, salah satu perajin batik.

Sebagai perajin sekaligus penjual batik tulis, pihaknya berharap agar pemerintah bisa menekan maraknya penjualan batik printing. Sebab, cepat atau lambat pemasaran batik tulis bisa terancam. "Yang penting ada perhatian saja untuk itu," katanya. (ri/aj/jpnn)
Berita Selanjutnya:
Unilever Ambil Alih SLBCI

PROPPO - Keresahan perajin batik akibat maraknya batik printing akhirnya ditanggapi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News