Batu Himalaya

Oleh Dahlan Iskan

Batu Himalaya
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Di museum itu diceritakan soal penyelesaian perbatasan Tiongkok-Rusia. Yang sangat dramatik. Termasuk ketika Tiongkok harus kehilangan wilayah yang luas di dekat Heihe.

Maka saya tidak yakin akan ada perang besar di perbatasan Tiongkok-India. Kecuali batu-batu di situ sudah habis. Bayangkan betapa lamanya menghabiskan batu di kaki pegunungan Himalaya itu.

Yang mungkin meledak adalah perbatasan di laut. Tidak dengan satu negara. Namun dengan tiga negara: Vietnam, Malaysia dan Filipina. Di Laut Tiongkok Selatan.

Baik di India maupun di laut itu ada unsur Amerika Serikat yang kuat di dalamnya.

Saya pun menyadari sepenuhnya keterbatasan DI's Way. Yang hanya punya satu wartawan --itu pun tanpa dibayar pula.

Namun saya juga membaca keinginan yang kuat dari publik: perlunya liputan DI's Way yang lebih luas.

Sementara ini, itu tidak mungkin.

Maka sebaiknya pandanglah DI's Way hanya sebagai salah satu sudut pandang. Jangan juga mudah ikut sudut pandang DI's Way.

Yang cebong tetaplah jadi anak kodok. Sampai airnya kering. Yang kampret tetaplah jadi anak codot sampai tidak ada lagi pohon.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News