Beberapa Peyakit Mulai Menjangkiti Pengungsi

Beberapa Peyakit Mulai Menjangkiti Pengungsi
Warga di Posko Pengungsian Darurat di Bukit Tampo,Desa Batusuyagoo, Kecamatan Sindue Tombu Sabora, Donggala, Sulteng, Rabu (3/10/2018). Foto: HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS

Harry mengakui bahwa dapur umum di Donggala masih kurang. Kemensos berencana menambah dapur umum di Donggala sehingga menjadi 15 titik atau lokasi. Kemensos menilai Donggala merupakan lokasi bencana yang cukup sulit aksesnya.

’’Donggala kita nilai masih membutuhkan lebih banyak bantuan,’’ kata Harry. Dia mengakui bahwa masih banyak spot-spot di Donggala yang belum tersentuh bantuan. Harry mengatakan kemarin merupakan dropping bantuan kedua dari Kemensos yang masuk sampai Donggala.

Bantuan pertama dari Kemensos ke wilayah Donggala berupa logistik sebanyak dua truk. Logistik tersebut diantaranya berisi selimut, matras, family kit, dan sandang yang dikirim melalui jalur darat dari Makassar.

Sementara itu Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada Rabu malam (3/6) memberangkatkan kapal Baruna Jaya I menuju Palu. Kapal ini menjalankan misi survei bakti teknologi dan bakti sosial.

Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam BPPT Hammam Riza menjelaskan kapal Baruna Jaya I itu membawa perangkat teknologi Arsinum (air siap minum). Teknologi Arsinum itu diharapkan bisa menjadi solusi sulitnya air bersis di Palu.

’’Sebelumnya teknologi pengolahan air bersih Arsinum sudah dipasang di gempa Lombok,’’ tuturnya. Selama pengoperasian Arsinum di Lombok, sudah memproduksi air bersih siap minum sebanyak 65 ribu liter.

Hammam mengatakan setelah terjadi gempa, air tanah cenderung menjadi keruh. Sehingga air yang muncul ke permukaan harus menjalani proses pengolahan terlebih dahulu.

Selain membawa perangkat Arsinum, Kapal Baruna Jaya I juga melakukan misi survei laut di sepanjang pantai di Palu, Donggala, dan sekitarnya. BPPT ingin mengetahui kondisi bawah laut setelah gempa mengguncang pada Jumat 28 September itu. Apalagi muncul kabar bahwa tsunami terjadi akibat ada longsoran besar di dalam laut. (lyn/wan)


Penyaluran bantuan dan tindakan medis serta potensi penyakit pascabencana menjadi sorotan dalam penanganan pascagempa dan tsunami Sulteng.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News