Bedah Bumi sebelum Seribu Hari Pak Harto
Selasa, 12 Oktober 2010 – 08:08 WIB

Bedah Bumi sebelum Seribu Hari Pak Harto
Yakni Masjid Attin Jakarta, di Kemusuk Jogjakarta tempat kelahiran Soeharto, di Monumen Tien Soeharto, Jaten tempat kelahiran Tien Soeharto, Dalem Kalitan yang merupakan rumah Soeharto di Solo, dan di Astana Giribangun sendiri.
"Kebetulan saya yang dipercaya untuk menangani acara yang di Solo. Tapi untuk makna dan prosesi bedah bumi ini, silahkan tanya ke Pak Begug. Yang jelas puncaknya 1000 hari itu tanggal 22 (Oktober) dan kalau orang Jawa dimulai 21 (Oktober) malam," jelas Tomy saat dimintai keterangan wartawan.
Begug sendiri menceritakan, Bedah Bumi merupakan ritual sebelum pemasangan batu nisan. Rencananya, batu nisan Soeharto didatangkan dari Tulung Agung, Jawa Timur. Namun Begug tidak menjelaskan alasan pemilihan lokasi batu nisan itu. "Tidak ada yang istimewa, batu nisannya nanti marmer yang diambil dari Tulung Agung," ujar Begug.
Peringatan 1000 hari wafatnya Soeharto akan diperingati 22 Oktober di Astana Giribangun. Tomy memastikan saat itu semua keluarga, terutama putra putri Soeharto-Tien, hadir.(rk/jpnn)
KARANGANYAR - Bulan ini, keluarga Cendana akan memperingati seribu hari meninggalnya mantan Presiden Soeharto (Pak Harto). Kemarin (11/10),
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Selidiki Aduan Soal Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Bareskrim Polri Telah Periksa 26 Orang Saksi
- Wamenkumham Bicara soal RUU KUHAP dalam Ranah Penegakan Hukum
- PPPK Berbinar Lihat Saldo Rekeningnya 'Gendut', Pak Topo: Terima Kasih, Presiden Prabowo
- Pegadaian Beri Reward Umrah Bagi Para Agen Hebat
- Mengenal Pola Hidup Sehat Bhikkhu Thudong, Selepas Tengah Hari Hanya Konsumsi Minuman
- TASPEN Dorong Budaya Kerja Aman dan Inklusif Lewat Edukasi Cegah Perundungan