Begini Cara Dua Teroris Mendapat Makan saat Sembunyi di Makam

Begini Cara Dua Teroris Mendapat Makan saat Sembunyi di Makam
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 dibantu Kepolisian Resort Malang melakukan penyisiran TKP terduga teroris di Dusun Patokpicis, Kecamatan Wajak Kabupaten Malang (1/3/16). Foto: PURWANTO/MALANG POST/JPG

jpnn.com - MALANG – Petugas dari Densus 88 Mabes Polri berhasil menangkap dua terduga teroris saat bersembunyi di makam keramat Mbah Setyo Setuhu yang berada di Dusun Keramat, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin pagi (29/2).

Selama sepekan berada di makam, kedua terduga teroris membantu Samsul dan Wahyu mencari kayu serta membetulkan paving jalan lokasi makam keramat. Untuk makan, kedua terduga teroris diberi oleh Samsul dan Wahyu, yang masak sendiri.

Samsul dan Wahyu merupakan dua warga yang sudah berbulan-bulan tinggal di makam tersebut. Samsul, warga asal Kecamatan Gondanglegi. Sedang Wahyu, warga asal Mergosono Gg 5 Malang, yang sudah setahun berada di makam. Mereka membantu Sukirno, juru kunci, menjaga dan merawat makam.

“Kami mengira orang berziarah. Karena selama ini, mereka berdua jarang berkomunikasi. Kalau ngobrol hanya seperlunya saja,” kata Samsul.

Sekadar diketahui, makam keramat Mbah Setyo Setuhu ini, berada di tengah hutan. Jarak dari perkampungan sangat jauh, sekitar 4 kilometer. Untuk menuju lokasi, harus menempuh perbukitan dan menyeberang sungai. Medan jalan yang dilaluipun cukup sulit dan licin, apalagi ketika kondisi hujan.

Untuk kendaraan mobil biasa atau motor biasa, sangat sulit untuk sampai lokasi. Kecuali motor trail atau kendaraan yang memang biasa digunakan untuk off road.

Sekitar 300 meter dari lokasi makam, memang ada sebuah kampung kecil, yang dihuni oleh tujuh kepala keluarga (KK). Mereka juga tidak tahu, kalau ada terduga teroris yang bersembunyi di makam tersebut.(agp/iil/sam/jpnn)

 



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News