Begini Cara Kemendag Jaga Momentum Peningkatan Ekspor di Masa Pandemi

Di antara kategori tersebut, yakni produk elektronik, perlengkapan rumah tangga, peralatan berkebun dan kendaraan.
Didi mengatakan hal tersebut sejalan dengan permintaan pasar dunia yang mayoritasnya berupa produk-produk manufaktur berteknologi tinggi termasuk produk elektronik (HS 85) dengan pangsa pasar sebesar 16,7 persen.
Sementara itu, produk mesin atau peralatan (HS 84) dan otomotif (HS 87) masing-masing memperoleh pangsa 12,2 dan 7,3 persen.
“Ajang GDI diharapkan memotivasi desainer dan pelaku usaha untuk terus berinovasi menciptakan produk dan jasa kreatif dan solutif, khususnya bagi masyarakat urban,” kata Didi.
Didi mengungkapkan bahwa struktur pasar ekspor Indonesia yang selama ini didominasi komoditas primer berupa barang mentah dan setengah jadi kini telah bertransformasi.
Hal tersebut ditandai oleh meningkatnya pangsa pasar produk manufaktur bernilai tambah sebesar USD 110,74 miliar.
Pada 2021, kata Didi, Indonesia tidak hanya berhasil meraup nilai transaksi ekspor tertinggi sepanjang sejarah ekonomi Indonesia yang tercatat sebesar USD 231,54 miliar.
Struktur pasar ekspor yang semula didominasi komoditas primer juga bertransformasi dengan bertambahnya pangsa bagi produk-produk olahan bernilai tambah hingga 47,83 persen dari total ekspor.
Berbagai upaya dilakukan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk menjaga momentum pertumbuhan ekspor.
- Mantap! 2 UMKM Binaan Bea Cukai Nunukan Sukses Ekspor Produknya ke Malaysia
- Lisensi MSB FinCEN Dorong PBOGA Perkuat Kepatuhan dan Keamanan Pengguna
- Suplemen Ternak Pangkalan Bun Tembus Pasar Belanda, Bea Cukai Sampaikan Komitmen Ini
- Kenaikan Harga Emas Turut Memengaruhi HPE Konsentrat Tembaga
- Jurus Bea Cukai Parepare Dorong Laju Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi di Daerah
- Bea Cukai Dorong Potensi UMKM di Banyuwangi & Belitung Tembus Ekspor Lewat Asistensi