Begini Strategi RSDC Wisma Atlet Mengurangi Penumpukan Pasien COVID-19

Begini Strategi RSDC Wisma Atlet Mengurangi Penumpukan Pasien COVID-19
Tingkat ketersediaan tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, makin menipis. Foto: Antara/Galih Pradipta

jpnn.com, JAKARTA - Tingkat hunian di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet masih dinilai mengkhawatirkan, apalagi dengan catatan pertambahan kasus virus Corona yang tinggi.

Tercatat, tingkat keterisian pasien di rumah sakit yang terletak di Kemayoran, Jakarta Pusat itu mencapai 85 persen per Jumat (25/6).

Hal itu seperti disampaikan Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Kolonel Mintoro Sumego yang disiarkan BNPB Indonesia di YouTube, Jumat ini.

"Tingkat hunian sudah 85 persen, sebetulnya mengerikan juga. Namun, kami tetap semangat (memberikan perawatan, red)," kata Sumego secara daring, Jumat.

Perwira menengah itu mengatakan, pihaknya memiliki siasat tertentu agar tidak terjadi penumpukan memasuki RSDC Wisma Atlet. Misalnya, dengan mengandalkan pusat informasi atau call center.

Nantinya, puskesmas akan menghubungi call center RSDC Wisma Atlet untuk meminta persetujuan bisa menerima pasien atau tidak.

"Bisa menghubungi call center dahulu, apakah dia dalam kondisi gejala sedang sampai berat atau ringan," ucap alumnus Universitas Sebelas Maret Surakarta itu.

Menurut Sumego, RSDC Wisma Atlet saat ini hanya menerima pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat.

Tingkat hunian di RSDC Wisma Atlet masih dinilai mengkhawatirkan, apalagi dengan catatan pertambahan kasus COVID-19 yang tinggi. Tercatat angka di rumah sakit yang terletak di Kemayoran, Jakarta Pusat itu mencapai 85 persen per data Jumat (25/6). 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News