Begini Tim KPK Susun Berkas Perkara Setinggi 2,5 Meter
’’Jadi, BB (barang bukti) sebelumnya sudah dipilih-pilih oleh jaksa,’’ tutur perempuan berjilbab itu.
’’Meskipun renja (rencana kerja) atas surat dakwaan sudah dibuat dalam tiga bulan terakhir, koreksi dan penyempurnaan hanya dalam dua minggu dan koreksi redaksional tiga hari,’’ imbuh perempuan yang sudah sembilan tahun menjadi jaksa di KPK tersebut.
Tidak hanya saat menyusun berkas perkara dan surat dakwaan, tim juga harus berupaya ekstra ketika menelusuri aliran uang korupsi e-KTP.
Maklum, tidak sedikit uang negara yang diduga dikorupsi dalam proyek senilai Rp 5,9 triliun tersebut. Pun, banyak nama besar yang diduga terlibat.
’’Hampir semua perkara KPK melibatkan nama besar. Yang penting ditangani secara profesional dan sesuai hukum,’’ tegasnya.
Selama proses itu, Irene dituntut aktif memberikan arahan kepada penyidik dan menjadi pemimpin diskusi. Termasuk menjaga mood pegawai saat bekerja.
Biasanya, guyonan ringan soal pilihan menu makanan sering terlontar ketika menjelang jam istirahat. Hal itulah yang kerap mendinginkan suasana kerja.
’’Tiap kepala beda maunya (menu makan). Makanya, harus didaftar lebih dulu biar tidak salah,’’ ucapnya, lantas tersenyum. (*/c5/ari)
Sejumlah nama top mulai disebut-sebut ikut terlibat dalam korupsi e-KTP. Termasuk puluhan politikus Senayan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 5 Berita Terpopuler: Pengangkatan Honorer Mendesak, SK PPPK Setara PNS, Sama-Sama Harus Loyal dan Berintegritas
- Usut Kasus Investasi Bodong, KPK Bakal Panggil Dirut Taspen Antonius Kosasih
- KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru terkait Kasus Korupsi Amarta Karya
- Usut Kasus Korupsi, KPK Panggil Senior Vice President Investasi PT Taspen
- Eks Penyidik KPK Minta Nurul Ghufron Mundur karena Terlibat dalam Mutasi ASN Kementan
- Lewat Monitoring KPK, Pj Gubenur Sumsel Soroti Pencegahan Korupsi