Bekas Preman Medan Aksi Bacok di Warung Tuak
Senin, 15 November 2010 – 08:01 WIB
Tak lagi ingat berapa banyak tuak kelapa yang sudah dihabiskan oleh mereka, saat itu Simorangkir datang dan duduk dimeja sebelah seraya minum tuak. Namun Simorangkir tiba-tiba meminta uang kepada teman korban sebanyak Rp 5.000,- yang dikatakan Simorangkir untuk membeli tambul sebagai santapan menemani tuak.
Baca Juga:
Karena tidak memiliki uang yang diminta oleh Simorangkir,teman korban mengatakan tidak ada uang. Namun Simorangkir disebutkan sedikit memaksa
dan nyaris terjadi keributan diantara mereka. Melihat gelagat yang kurang menguntungkan tersebut, Jonas dan tiga rekannya sepakat untuk pindah kewarung tuak yang lain. Dari pakter tuak Sianturi,empat sekawan itu memilih pakter tuak Op Sunggu.
Belum lama duduk di pakter tuak Op Sunggu,Tuppal Simorangkir,37 adik kandung Simorangkir yang meminta uang kepada empat sekawan tersebut datang dan duduk dekat dengan Jonas Siburian. Perbincangan antara mereka seputar masalah yang terjadi diwarung tuak milik Sianturi. Perbincangan masih berjalan,tiba-tiba dari arah belakang muncul Simorangkir mantan preman Simpang Pos Medan tersebut membawa sebilah parang panjang dan mengayunkannya kearah kepala jonas Siburian.
Darah muncrat membasahi meja dan sekitar lokasi kejadian,berulang-ulan g ayunan parang mengenai kepala korban hingga korban berlari dan menyalakan sepeda motor untuk menghindar sekaligus menuju Puskesmas terdekat.
KUTACANE – Simorangkir, 43, warga Desa Simaremare Pardomuan Dua Kecamatan Babul Makmur Aceh Tenggara Sabtu (13/11) malam sekitar pukul 21.00
BERITA TERKAIT
- Seorang Remaja di Kudus Tewas Dikeroyok, Polisi Bergerak
- Yana Mulyana Menemukan Paket Ganja 1 Kilogram di Kebun
- MGS Sudah 2 Tahun Merencanakan Pembunuhan Imam Musala di Jakbar
- Komplotan Maling Motor Asal Sumatera Ditangkap di Tangerang
- TNI Gadungan Mengawal BBM Ilegal Ini Ditangkap Intel Kodim Jambi
- Tiga ASN Kecanduan Narkoba