Benarkah Olahraga tak Efektif untuk Menurunkan Berat Badan?

Benarkah Olahraga tak Efektif untuk Menurunkan Berat Badan?
Ilustrasi Olahraga.

jpnn.com - Bicara soal menurunkan berat badan, dua hal yang paling lumrah untuk dilakukan adalah menjaga pola makan dan olahraga. Namun, tak sedikit pula yang mengatakan bahwa mengatur pola makan jauh lebih memberikan efek langsing yang cepat daripada olahraga. Dengan kata lain, olahraga tidak seefektif itu untuk mengurangi kelebihan bobot tubuh Anda. Lantas, apakah ini berarti olahraga tidak benar-benar efektif dijadikan sebagai kegiatan untuk menurunkan berat badan?

Menurut dr. Fiona Amelia dari KlikDokter, benar adanya bahwa berat badan bisa tidak berubah sekalipun Anda sudah rutin berolahraga. Hal itu disebabkan oleh cara Anda melakukan olahraga itu sendiri, gabungan dengan pola makan yang tidak sesuai, serta adanya faktor eksternal yang mengganggu program penurunan berat badan seperti stres dan kurang tidur.

Terkadang, tanpa disadari, Anda cenderung makan berlebihan setelah melakukan olahraga karena alasan lapar, lelah, dan lainnya. Padahal, meski sudah rajin olahraga, Anda tetap perlu menghitung jumlah kalori yang dikonsumsi setiap hari.

“Praktisnya, untuk menurunkan setengah kilogram berat badan, Anda harus memotong paling sedikit 3.500 kalori per minggu. Dalam hal ini, salah satu cara yang efisien adalah dengan membakar 300 kalori melalui aktivitas fisik dan mengurangi asupan makanan sebanyak 200 kalori setiap harinya,” jelas dr.Fiona.

Sementara itu, orang pada umumnya juga hanya melakukan olahraga dalam durasi yang sebentar sehingga pembakaran kalori dan pembentukan massa otot tidak berjalan maksimal. Jujur saja, ketika keringat mulai mengucur, bukannya makin bersemangat, Anda malah menghentikan kegiatan tersebut karena merasa bahwa kalori sudah terbakar, bukan? Jadi, jangan heran bila olahraga tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap bobot tubuh Anda.

Lalu, Anda juga mengalami stres dan kurang tidur. Dua hal tersebut juga berperan penting terhadap kegagalan olahraga dalam menurunkan berat badan. Sebagai contoh, dalam keadaan stres, tubuh melepaskan hormon kortisol secara berlebih di dalam darah. Sehingga, laju metabolisme melambat dan berujung pada penumpukan lemak. Sedangkan, saat Anda kurang tidur, kadar hormon leptin dan ghrelin yang mengatur rasa lapar menjadi tidak seimbang.

“Karenanya Anda akan merasakan craving (kelaparan) yang kuat dan olahraga pun menjadi sia-sia saja,” tutur dr. Fiona.

Atas dasar itu, tak bijak rasanya bila Anda langsung berpendapat bahwa olahraga sama sekali tidak memberikan efek positif apa pun dalam hal menurunkan berat badan. Sebab, kegagalan olahraga kerap disebabkan oleh faktor eksternal seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Itulah mengapa sejumlah pakar kesehatan lebih menyarankan untuk berfokus pada diet pemangkasan asupan kalori ketimbang berolahraga untuk menurunkan berat badan.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News