Bencana Kekeringan, Waspada Musim Paceklik

Bencana Kekeringan, Waspada Musim Paceklik
Sawah gagal panen karena kekeringan dan krisis air. Foto: Pojokpitu/JPG

Guswanto menjelaskan, kondisi iklim yang sangat beragam variabilitas dan anomalinya membuat iklim Indonesia semakin sulit untuk diprediksi.

Saat ini 60 persen sampai dengan 70 persen wilayah di Indonesia masih mengalami musim kemarau. Selama kurun waktu tiga tahun 2015-2018 bulan September merupakan puncak musim kemarau.

Di mana pada 2015 merupakan kemarau yang sangat kering, dan pada 2018 lebih kering dibandingkan dengan tahun 2017-2018.

"Jelas sangat berpengaruh terhadap sektor pertanian yang mengandalkan hujan,” katanya, Kamis (27/9).

Dijelaskannya, berdasarkan monitoring yang dilakukan BMKG saat ini, beberapa daerah di Indonesia yang masih mengalami kemarau antara lain, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali, Jawa, Sumatera Selatan, serta Jawa Tengah.

BMKG memprediksi bahwa musim kemarau masih akan melanda sebagian wilayah Indonesia hingga Oktober. (flo/jpnn)


Saat ini 70 persen wilayah di Indonesia masih mengalami musim kemarau dan kekeringan.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News