Bendahara Dinas Pendidikan Digerebek Saat Pungut Pungli
Minggu, 18 November 2012 – 13:14 WIB
Dana operasional itu merupakan anggaran rutin seperti untuk listrik dan sebagainya. Anggaran itu untuk 220 SD, 40 SMP, 10 SMA dan 4 SMK di Muaro Jambi dengan temuan sekitar Rp 700 juta. Sebagian temuan itu diakuinya sudah ditindaklajuti dan sekarang tinggal Rp 559 juta yang akhirnya dipungut dari masing-masing kepala sekolah.
Ia beralasan karena tidak ingin repot mengumpulkan bukti penggunaan dana operasional sekolah tersebut, para kepala sekolah berinisiatif membayarkan uang tersebut. “Masing-masing sekolah membayar RP 1.998.000,” ujarnya.
Mandes menambahkan karena Bank Pembangunan Daerah (BPD) Muaro Jambi tutup hari Jumat (16/11) lalu, maka Bendahara Disdik dan para kepala sekolah berjanji bertemu di Hotel Penawar untuk melakukan penyerahan uang tersebut. “Pemilihan hotel jadi tempat penyerahan uang, karena terlalu jauh ke Sengeti dan biaya cukup besar jika kepala sekolah ke Sengeti,” tambahnya.
Sementara itu Ami, Kepala Sekolah SD 88, Kumpeh Ilir mengatakan, dirinya belum sempat membayar uang yang diminta Disdik Kabupaten Muaro Jambi tersebut, karena keburu ditangkap polisi. Menurutnya untuk menyetor uang tersebut ia menggunakan uang pribadi. “Ini resiko pekerjaan. Saya baru menjadi kepala sekolah di SD 88. Bukan zaman saya dikucurkan dana operasional itu,” ujarnya.
JAMBI- Aksi mencurigakan Bendahara Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Muaro Jambi M Fauzi dan beberapa orang Kepala Sekolah bersama beberapa
BERITA TERKAIT
- Sukarelawan Siaga Flobamora Siap Menangkan SPK- Andre Garu untuk Pimpin NTT 2024-2029
- Pendiri JHL Foundation dan KSAD Jenderal Maruli Meresmikan SMK Pertanian
- Menjelang Iduladha, KAI Divre III Palembang Berangkatkan Lebih dari 11 Ribu Penumpang
- 1.000 Guru Kontrak Diusulkan Mengikuti Seleksi PPPK 2024
- ABK Asal NTT dan 9 WNA China Terombang-ambing di Laut Australia hingga ke Sukabumi
- Lantik Pj Bupati Bandung Barat, Bey Machmudin Ingatkan soal Pergerakan Tanah