Berat Badan Turun Drastis Saat Puasa, Ada Gangguan Kesehatan?

Berat Badan Turun Drastis Saat Puasa, Ada Gangguan Kesehatan?
Berat Badan. Foto IST

Depresi pun dapat dialami oleh siapa saja dari berbagai kelompok usia. Sayangnya, menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, sebagian besar masyarakat masih beranggapan bahwa mereka yang depresi adalah orang yang kurang banyak beribadah, lemah psikologis, atau hanya melebih-lebihkan saja. “Padahal itu tidak tepat,” katanya.

Depresi terjadi karena proses yang kompleks dan melibatkan banyak faktor, mulai dari sosial, psikologis, dan biologis. Berbagai kejadian masa lampau juga turut memengaruhi kondisi kejiwaan seseorang dan bagaimana ia menghadapi masalah hidupnya.

Jadi, coba ingat-ingat lagi, apakah akhir-akhir ini suasana hati Anda kelabu dan merasa “kosong” meski berkumpul dengan banyak orang? Jika iya, mungkin memang ada yang tidak beres dengan psikis Anda.

Nafsu makan turun akibat depresi

Sementara itu, dikatakan oleh dr. Sepri, salah satu tanda bahwa Anda mengalami depresi adalah adanya penurunan nafsu makan.

“Nafsu makan sangat bisa dipengaruhi oleh suasana hati. Pada orang yang depresi, biasanya akan terjadi penurunan nafsu makan yang dapat berujung pada penurunan berat badan tidak sehat.” tuturnya.

Coba mulai sekarang, Anda lebih peka terhadap diri sendiri. Perhatikan apakah saat buka puasa dan sahur, Anda juga tidak terlalu bersemangat untuk menyantap makanan. Adanya penurunan nafsu makan disertai dengan perubahan pola makan seperti itu tentu akan menurunkan berat badan secara drastis.

Berat badan turun saat puasa, tetapi tidak drastis, adalah hal yang sangat wajar. Namun, hal tersebut bisa berubah tidak wajar apabila berat badan turun drastis. Apalagi jika disertai dengan beberapa gejala. Oleh karena itu, segera periksakan diri ke dokter sebelum terlambat.(RVS/klikdokter)


Meski begitu, penyakit tersebut tentu saja tidak datang serta-merta tanpa gejala. Selama ini, mungkin gejalanya sudah dialami, tapi tidak terlalu Anda perhatikan, khususnya untuk penyakit kanker.


Redaktur & Reporter : Yessy

Sumber klIkdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News