Berazamlah, Takkan Gagal PON di Tanah Melayu

Berazamlah, Takkan Gagal PON di Tanah Melayu
Berazamlah, Takkan Gagal PON di Tanah Melayu

Sejak saat itulah, Riau berbenah. Karena semua mengambil garis awal dari titik nol. Nyaris tidak ada satupun fasilitas dan infrastruktur pendukung. Bersama dengan para Bupati dan Walikota, mulailah kami mencicil dengan cara menabung tahun demi tahun dari APBD. Jengkal demi jengkal, setapak demi setapak, persiapan PON Riau dikerjakan. Pembangunan nyaris serentak dilakukan di setiap daerah khususnya Kota Pekanbaru, sebagai tuan rumah utama event empat tahunan itu.

Dan hari ini, setelah hampir 5 tahun mempersiapkannya, tabungan itu mulai terlihat. Proposal mimpi itu mulai berwujud. Terbangunlah infrastruktur dan fasilitas yang mengubah wajah Riau. Ada jembatan layang, terbukanya jalan baru, fasilitas bandara kelas dunia hingga jembatan yang mendukung perekonomian masyarakat.

Lihatlah Stadion Utama Riau di kawasan Universitas Riau (UNRI). Stadion itu sudah pernah terisi penuh dengan gegap gempitanya suara pendukung Timnas saat kualifikasi Piala Asia U22, ditengah hantaman cobaan pembayaran yang masih tersendat. Sungguh bila bukan karena PON, entah kapan Riau bisa punya stadion berkelas internasional seperti itu.

Lihatlah pula kompleks Rumbai Sport Center, yang didalamnya juga ada stadion senam, stadion bela diri, stadion atletik. Lalu di setiap Universitas yang ada di Pekanbaru, berdiri perumahan atlet dan venues-venues olahraga. Selain nantinya bisa mendukung acara, keberadaan infrastruktur di kampus-kampus ini akan bermanfaat bagi kalangan mahasiswa dan masyarakat. Inilah yang membuat PON Riau menjadi semakin berbeda. Karena tak ada yang dibangun hanya untuk tujuan pesta sesaat lalu terlantar begitu saja. Karena yang dibangun hari ini, untuk tabungan Riau di kemudian hari.

“PAK Gub, apakah PON di Riau bakal terlaksana dengan baik?,”. “Pak Gub, apakah PON di Riau akan gagal?,”. Pertanyaan-pertanyaan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News