Berbondong ke Sirkuit, Kota Macet Total

Berbondong ke Sirkuit, Kota Macet Total
Berbondong ke Sirkuit, Kota Macet Total
Apalagi, sejak 20 September lalu, akses ke jalan raya di kawasan itu tertutup untuk umum. Selepas jam kantor, mereka langsung berbondong-bondong menuju sirkuit. Karena itu, jalanan pun macet luar biasa. Imbasnya menyebar ke seluruh penjuru kota. Untuk menuju ke kawasan Marina Bay setidaknya dibutuhkan waktu lebih dari 1,5 jam dari pusat kota. Padahal, normalnya hanya butuh sekitar 15 menit.

Sebetulnya, Pemerintah Singapura sudah mengantisipasi kemungkinan itu dengan membagi-bagikan selebaran berisi petunjuk jalan-jalan alternatif. Otoritas jalan raya juga tak henti-henti mengimbau warganya agar untuk sementara memakai transportasi publik dan meninggalkan mobil pribadi di rumah. Namun, tetap saja kemacetan tak terhindarkan.

Tingginya animo warga Singapura itu juga tampak dari penjualan tiket yang laris. Dari total 100 ribu tiket yang dijual, sekitar 60 persen di antaranya dibeli warga Singapura sendiri. "Banyak warga Singapura yang tiba-tiba mania Formula 1. Padahal, sebelumnya mereka tidak terlalu suka," kata Director Communictions Division Singapore Tourism Board Mohd. Rostam bin Umar.

Bagi yang tak kebagian tiket, bisa menikmati atmosfer Formula 1 dengan hang out di kafe-kafe atau restoran yang bertebaran di sekitar Marina Bay. Meski hanya melihat sesi latihan dari tayangan televisi, mereka tetap bisa menikmati atmosfer khas Formula 1 dengan mendengarkan raungan mesinnya.

SINGAPURA - Kali pertama dalam sejarah. Grand Prix Fromula 1 digelar pada malam hari. Jalanan kota yang digunakan sebagai sirkuit, merupakan hiburan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News