Berburu Cawapres Sebelum 'Deadline'

Berburu Cawapres Sebelum 'Deadline'
Berburu Cawapres Sebelum 'Deadline'

Beda dengan jago bertahan yang jika syarat dengan kepentingan berbeda akan merapuh, sementara kemenangan masih sedang dipertahankan atau malah bisa saja direbut koalisi penentang.

Pada akhirnya koalisi tak hanya antar elit parpol. Tetapi juga harus mempertimbangkan massa pendukung, dan masyarakat pencontreng yang non-parpol tetapi jumlahnya sangat signifikan. Harap diingat bahwa pemenang Pemilu 2004 adalah Golkar, namun pasangan capres-cawapresnya, Wiranto-Sholahudin Wahid, malah kalah di putaran pertama.

Demokrat harus memberi sinyal sebelum Golkar dan PDIP menentukan kandidat cawapres mereka pada tenggat waktu yang sama, 23 April 2009. Jangan sampai kandidat cawapres yang hendak dibidik Demokrat malah dibetot PDIP. Waktu kadang menjadi musuh terbesar bagi sebuah kebijakan yang alot. Bisa terlambat lima tahun menunggu Pemilu 2014. (*)

KETIKA PDIP membidik lima tokoh calon wapres pendamping capres Megawati dan tiga di antaranya adalah tokoh Golkar, yakni Sri Sultan HB X, Akbar Tandjung


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News