Berkali-kali Gagal, Syekh Panji Beli Tanah 1.200 Hektare untuk Pesantren, Uangnya dari Mana?

Berkali-kali Gagal, Syekh Panji Beli Tanah 1.200 Hektare untuk Pesantren, Uangnya dari Mana?
Dahlan Iskan berbincang dengan Presiden Santri Al Zaytun yang tahun ini santriwati. Foto: Disway

"Dari mana Syekh Panji Gumilang mendapatkan uangnya?" tulisan Dahlan.

Konon pembelian tanah itu dilakukan setelah Panji 10 tahun bekerja di luar negeri. Dengan gaji dolar. Da juga punya tabungan.

"Ditambah wakaf dana dari sekitar 20 orang sahabat aktivis lamanya. Salah satu sahabatnya itu adalah pendiri pondok pesantren Prenduan, Sumenep, Madura. Alumni Gontor juga," lanjut Dahlan.

Jadi, setelah pulang bekerja dari luar negeri, yakni di lembaga internasional: Rabithah Alam Islami, Panji ingin mengabdi di dalam negeri guna mewujudkan mimpi-mimpi lamanya mendirikan pesantren rahmatan lil alamin.

Pulang ke Indonesia dia mulai menjual gagasan madrasah seperti Gontor tetapi tidak seperti Gontor. Banyak yang menolak gagasan awal Panji. Salah satunya Adi Sasono –menteri koperasi di zaman Presiden Habibie.

"Ada 20 orang yang mendukungnya. Mereka menyumbangkan uang untuk membeli tanah di Gantar. Akadnya: wakaf," tulisan Dahlan.

Maka, didirikanlah Yayasan Pesantren Indonesia. Kalau saja Ibu Tien Soeharto tidak membangun masjid At-Tin, Panjilah yang akan pakai nama itu untuk pesantren di Gantar.

Akhirnya dipilihlah nama Al Zaytun. Tien dan Zaytun disebut dalam Al-Qur'an dalam satu tarikan napas: Tuhan bersumpah demi Tin dan Zaytun.

Dahlan Iskan menulis perjuangan Syekh Panji Gumilang yang berkali-kali gagal mencari tanah. Akhirnya dapat 1.200 hektare untuk pesantren. Asal uangnya...

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News