Bernostalgia dengan Staf Khusus Presiden, Brigjen TNI Ahmad Yani Basuki

Bertemu Teman Kuliah pada Seminar APDI di Surabaya

Bernostalgia dengan Staf Khusus Presiden, Brigjen TNI Ahmad Yani Basuki
Rektor IAIN Sunan Ampel, Prof Dr Nur Syam, menyerahkan sebuah kenang-kenangan kepada Brigjen A Yani Basuki usai menjadi pembicara pada seminar internasional tentang Radikalisme di Indonesia yang digelar di Hotel Oval, Surabaya, Sabtu (30/10).

Salah satu di antara teman akrab Yani yang juga hadir tapi sudah lama tak pernah bertemu adalah Sun Fatayati. Nama yang satu ini ketika masih kuliah cukup popular. Pasalnya, Sun Fatayati dikenal pintar berceramah. Sayangnya, karena tinggal di Kediri jadi jarang berkumpul dengan teman-teman lainnya.

Karena baru bertemu itu pula, akhirnya suasana bagaikan reuni antara teman-teman seangkatannya dengan jenderal kelahiran Blitar lulusan IAIN pada 1982 ini. Apalagi, sejak dipercayai menjadi staf khusus presiden, Yani yang masuk militer pada 1983 itu jarang bepergian di luar acara dinas. "Ini teman-teman saya ketika masih kuliah dulu," tutur Yani memperkenalkan teman-temannya kepada peserta seminar yang datang dari berbagai daerah di seluruh Indonesia itu.

Ketika Sun Fatayati mengajukan pertanyaan, Yani pun langsung mengomentari. "Yang baru tanya tadi adalah teman sekelas dengan saya. Dan namanya selalu saya ingat karena ada Sun-nya," komentar Yani yang membuat undangan tertawa. Sun pun nampak tersenyum simpul mendengarkan komentar sejawatnya itu.

Usai memberikan ceramah tentang radikalisme di Indonesia, ayah tiga anak kelahiran Blitar 5 Maret 1956 itu bernostalgia dengan teman-temannya. Ada yang mengajak foto bersama, ada juga yang bertanya tentang asal muasal hingga menjadi staf khusus presiden.

Asosiasi Profesi Dakwah Islam Indonesia (APDI), selama dua hari hingga Minggu (31/10) siang kemarin menggelar seminar internasional tentang Radikalisme

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News