Bersih-bersih Sampah di Muara Cisadane Diundur, Ini Alasannya

Bersih-bersih Sampah di Muara Cisadane Diundur, Ini Alasannya
Naila Novaranti bersama rekan-rekannya berpose di tumpukan sampah di muara Cisadane. Foto: dokumen pribadi

jpnn.com, TANGERANG - Aksi bersih-bersih sampah di muara kali Cisadane, Teluk Burung, Kabupaten Tangerang, kembali ditunda.

Penundaan tersebut menyusul Intruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2021 tentang pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) se-Jawa Bali, guna menekan penyebaran Covid-19, diperpanjang hingga 8 Februari.

Sedianya, aksi yang diinisiasi oleh Restoring Integrity to The Ocean Inc (PT Indonesia Oceans Integrity) atau RIO dan penerjun payung Naila Novaranti, akan dilakukan pada 6 Februari 2021.

"Melihat situasi yang makin sulit karena pandemi belum juga mereda, kami semua relawan peduli sampah mengikuti aturan PPKM dari pemerintah, memutuskan untuk memundurkan kembali jadwal pembersihan sampah muara Cisadane, sampai Juli mendatang," kata Naila Novaranti, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/2).

Perempuan yang pernah dianugerahi penghargaan sebagai Women of The Year 2019, Ikon Pancasila ini berharap penundaan tersebut dapat menjadikan rencana bersih-bersih tersebut makin terkoordinasi dengan baik dengan berbagai pihak.

"Insyallah dengan waktu yang agak panjang, kesiapan personel yang jumlahnya ribuan, peralatan berat dan koordinasi dengan berbagai pihak lancar," ujar Naila.

Aksi pengerukan dan pembersihan sampah di Muara Kali Cisadane, kata Naila, memang tak mudah. Sebab, harus benar-benar memperhatikan faktor kondisi lokasi dan cuaca yang bisa berubah kapan pun akan berdampak pada kondisi sampah di sana.

"Seperti jika air laut mendadak pasang, sampah yang luasnya kurang lebih tiga sampai lima kilometer dan tebalnya tiga meter seperti tanah akan tertutupi air dan akan menyulitkan pengangkatan sampah ke alat berat. Itu juga yang kami pikirkan dengan matang," ungkap Naila.

Aksi bersih-bersih sampah di muara kali Cisadane, Teluk Burung, Kabupaten Tangerang, kembali ditunda.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News