Bertahan di Sekitar Padepokan, Menunggu Perintah Marwah Daud

Bertahan di Sekitar Padepokan, Menunggu Perintah Marwah Daud
Tenda-tenda para pengikut Dimas Kanjeng di sekitar padepokan. Foto: Jawa Pos Group/dok.JPNN.com

jpnn.com - PROBOLINGGO - Camat Gading, Probolinggo, Hariyanto menegaskan masih banyak warga Surabaya yang bertahan tenda-tenda sekitar padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

Dia mengatakan hal tersebut berdasarkan laporan dari kepala Desa Gading Wetan.

"Saya baru saja mendapat laporan dari Pak Kades yang mendata, sebagian besar pengikut dari Surabaya masih tetap tinggal di padepokan," kata Hariyanto kepada Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Senin (10/10).

Berdasar laporan, para santriakan tetap tinggal sampai menunggu pengumuman dari pihak pengurus padepokan. 

Kendati demikian, pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten Probolinggo telah mengimbau bagi para santri untuk pulang ke kampung halaman.

"Menurut sebagian pengakuan santri, akan pulang ke rumah menunggu perintah dari ketua Padepokan Dimas Kanjeng yakni Marwah Daud Ibrahim," ungkapnya.

Berdasarkan informasi para pengikut Dimas Kanjeng asal Surabaya di antaranya Untung Supriyadi, RT4/RW5, Margorejo Kecamatan Wonocolo, Surabaya, Siti Romlah warga Jalan Pagesangan VII Nomor 2-C, Jambangan. 

Selain itu, Astuti yang tinggal di Wiyung Surabaya, Moch Subhi warga Manukan Kulon, Tandes dan Rudy Kurniawan asal Morokrembangan. 

PROBOLINGGO - Camat Gading, Probolinggo, Hariyanto menegaskan masih banyak warga Surabaya yang bertahan tenda-tenda sekitar padepokan Dimas Kanjeng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News