BI Catat Transaksi Uang Elektronik Mei 2021 Capai Rp 123,7 Triliun

Erwin mengatakan juga nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, Kartu Debet, dan Kartu Kredit pada Mei 2021 tumbuh 21,03 persen (yoy) dengan total Rp 689,7 triliun.
"Hal itu seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi dan kebutuhan masyarakat menjelang Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah," katanya.
Dia menegaskan bank sentral terus memperkuat kebijakan sistem pembayaran dalam rangka mendukung pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang inklusif dan efisien.
Erwin memerinci beberapa langkah BI seperti mengakselerasi peningkatan transaksi dan perluasan merchant QRIS bersinergi dengan Kementerian/Lembaga terkait, asosiasi dan industri.
"Sosialisasi dan edukasi QRIS terus diperkuat dan diperluas baik dari sisi supply maupun demand," katanya.
Bank Indonesia juga terus bersinergi dengan pemerintah guna memperluas elektronifikasi penyaluran bantuan sosial dan transaksi keuangan pemda, serta mendukung kesuksesan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
Di sisi lain, Erwin menambahkan uang tunai, Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Mei 2021 mencapai Rp 851,3 triliun, meningkat 6,6 persen (yoy).
"Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan uang kartal pada periode Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah," ujar Erwin. (mcr10/jpnn)
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menyebutkan nilai transaksi Uang Elektronik (UE) pada Mei 2021 sebesar Rp 23,7 triliun.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- Azka Aufary Ramli: Implementasi QRIS dan GPN Sebagai Wujud Kedaulatan Digital Indonesia
- Indonesia Terbuka soal Kritik Terhadap QRIS
- AS Kritik QRIS-GPN, Marwan Demokrat Minta Pemerintah Berdiri Tegak pada Kedaulatan Digital
- KPK Ungkap Modus Korupsi Dana CSR BI Seusai Periksa Satori
- QRIS Simbol Kedaulatan Digital Indonesia, Hanif Dhakiri: Bukan Semata Alat Pembayaran