BI Janji Perlonggar Likuiditas
Mulai Rem Ekspansi Kredit
Kamis, 09 Oktober 2008 – 12:08 WIB

BI Janji Perlonggar Likuiditas
Deputi Gubernur BI Muliaman D. Hadad mengatakan pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan para banker untuk mengerem pertumbuhan. Bank sentral juga terus menata likuiditas perbankan, agar aksesnya tetap terjaga. "Kami terus menyiapkan standing facility bagi perbankan," kata Muliaman di kantornya kemarin (8/10).
Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) September, juga sudah sudah lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit. "Jadi likuiditas sedikit mengendur," kata Muliaman.
Karena pertumbuhan kredit sudah sangat tinggi, BI segera melonggarkan GWM dengan meniadakan keterkaitan dengan LDR (loan to deposit ratio/ rasio kredit terhadap dana pihak ketiga). Sehingga aturan GWM hanya akan dikaitkan dengan dua hal, yakni cash ratio dan secondary reserve ratio. "Jadi nanti hanya ada dua komponen," kata Muliaman.
Aturan GWM tambahan terkait LDR diterapkan sejak 2005. Kala itu, kebijakan tersebut dimaksudkan untuk menyerap likuiditas yang melimpah di pasar. Juga, bertujuan mendorong fungsi intermediasi bank yang saat itu masih rendah.
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) membantah kenaikan BI rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 9,5 persen, akan memperketat likuiditas. Menurut bank
BERITA TERKAIT
- BRI Insurance Raih Penghargaan Cedant Terbaik di MAIPARK Award 2025
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 8 Mei Meroket Lagi, Berikut Daftarnya
- BI Catat 38,1 Juta UMKM Menggunakan QRIS Per Triwulan I 2025
- Feby Deru Kembangkan Kreatifitas Anak Muda lewat Fashion Incubation
- Tahun Depan Indonesia Bakal Bebas dari Truk Odol
- Luhut Binsar Anggap Wajar Pertumbuhan Ekonomi Melambat saat Transisi Pemerintahan