Biden Setuju AS Sediakan Rudal Mengerikan untuk Ukraina

Para pejabat AS menyebutkan, paket persenjataan tersebut mencakup amunisi, radar penangkal tembakan, sejumlah radar pengintaian udara, tambahan rudal-rudal antitank Javelin, serta persenjataan antibaja.
Biden pada Selasa mengatakan kepada para wartawan bahwa "kita tidak akan mengirimkan ke Ukraina sistem roket yang ditembakkan ke Rusia."
Biden tampaknya cenderung lebih menekankan persyaratan soal penggunaan sistem persenjataan tertentu.
Presiden AS ingin membantu Ukraina agar bisa membela diri. Namun, Biden selama ini mendapat penentangan terkait penyediaan persenjataan yang bisa digunakan Ukraina untuk menyerang Rusia.
Sudah ribuan orang tewas di Ukraina dan jutaan lainnya mengungsi sejak Rusia melancarkan invasi ke negara itu pada 24 Februari 2022.
Moskow menyebut aksinya itu sebagai "operasi militer khusus" untuk mengenyahkan pengaruh Nazi di negara tetangganya itu. (Reuters/antara/jpnn)
Presiden AS Joe Biden setuju menyediakn rudal canggih untuk Ukraina, yang bisa menghantam target dari jarak 80 kilometer.
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia
- Bea Cukai Dukung Ekspor Perdana 273 Kg Teripang Susu Putih Asal Minahasa Utara ke AS
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia