Bikin Polusi Suara, Pianis Spanyol Diadili
jpnn.com - GIRONA - Pianis asal Spanyol, Laia Martin dituntut hukuman 7 tahun penjara karena digugat melakukan polusi udara oleh tetangganya. Penggugat juga meminta agar pianis cantik itu dilarang tampil selama enam bulan.
Kasus unik ini tengah bergulir di pengadilan di Girona, Spanyol. Pihak penggugat yakni Sonia Bossom mengklaim telah mengalami gangguan psikologis akibat permainan piano yang dibawakan Martin.
Bossom mengaku telah menjadi korban polusi suara selama periode 2003-2007. Pada rentang waktu tersebut, Bossom yang tinggal di bawah kamar apartemen Martin harus mendengar permainan piano selama 5 hari seminggu.
Saat itu Martin masih menjadi murid sekolah musik dan berlatih selama 8 jam setiap harinya. Martin yang kini berusia 27 tahun tengah menjalani karir profesional sebagai pianis.
Kuasa hukum Bossom mengungkapkan, sekarang kliennya menjadi takut atau paranoid terhadap piano. Bossom bahkan tidak sanggup melihat alat musik piano di film.
"Dia (Bossom) telah menahan penderitaan selama empat tahun," kata pengacara Bossom seperti dikutip dari kantor berita Associated Press, Sabtu (16/11).
Dalam pembelaannya, keluarga Martin mengaku telah berupaya untuk membuat kamar kedap suara. Orang tua Martin membantah jika putri mereka berlatih piano dalam waktu yang tetap seperti dikatakan Bossom.
Pada perkara ini, orang tua Martin juga digugat dan terancam hukuman denda apabila terbukti bersalah. Sidang putusan kasus ini dijadwalkan digelar dua pekan mendatang. (dil/jpnn)
GIRONA - Pianis asal Spanyol, Laia Martin dituntut hukuman 7 tahun penjara karena digugat melakukan polusi udara oleh tetangganya. Penggugat juga
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Arab Saudi Minta Umat Islam Waspadai Iklan Haji di Medsos
- Bela Palestina, Majelis Ormas Islam Serukan Lawan Genosida di Area CFD Jakarta
- Indonesia dan Malaysia Sepakat Bentuk Satgas Bersama Percepat Integrasi Sistem
- Indonesia Terus Perjuangkan Hak Istimewa Palestina di PBB
- Tahan Bantuan untuk Israel, Joe Biden Terancam Dimakzulkan
- Datangi Kedubes Mesir, Aktivis Mahasiswa Suarakan Penderitaan Warga Rafah