Bindara

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Bindara
Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan suami Hasan Aminuddin saat tiba di Gedung KPK, Jakarta, Senin (30/8). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Bindara adalah sebutan masyarakat Madura terhadap seseorang yang punya kedudukan ningrat yang tinggi.

Sebutan itu bisa juga dipakai untuk menyebut seorang ulama yang dihormati. Logat Madura mengucapkannya sebagai "bindereh", lidah orang Jawa mengucapkannya "bendoro" atau "ndoro", yang berarti tuan.

Bindara adalah sebutan feodalistik warisan sejarah di Madura. Sekarang sebutan ini sudah jarang dipakai, kecuali untuk sebutan-sebutan informal dalam pergaulan sehari-hari. Sebutan bindara saat ini punya arti mirip dengan bos untuk menyebut orang kuat.

Penangkapan Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan suaminya, Hasan Aminuddin, menjadi kejutan politik paling besar di Jawa Timur tahun ini.

Ketika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang ramai disorot karena berbagai problem internal, operasi tangkap tangan ini seperti menjadi angin segar bahwa KPK masih bertaji, setidaknya sampai sekarang.

Masyarakat belum tahu bagaimana jadinya KPK pasca-pemecatan Novel Baswedan dan kawan-kawan.

Operasi tangkap tangan di Probolinggo ini merupakan hasil kerja lama dari tim di bawah Harun Al Rasid yang masuk dalam gerbong pemecatan.

Hasan Aminuddin dikenal sebagai orang kuat di Probolinggo. Selama 20 tahun terakhir ia menguasai perpolitikan Probolinggo.

Hasan Aminuddin sering disebut sebagai bindara. Ia mendesain istri sambungnya untuk meneruskan kekuasaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News