Bisakah Menebus Waktu Tidur yang Hilang di Akhir Pekan?

Bisakah Menebus Waktu Tidur yang Hilang di Akhir Pekan?
Ilustrasi. Tidur. (ANTARA/Pixabay)

Penelitian sebelumnya yang mengamati kurang tidur dan risiko kematian sering menanyakan peserta tentang durasi tidur "biasa" mereka, yang sering ditafsirkan sebagai jadwal tidur hari kerja seseorang.

" Tapi "kami menduga itu mungkin bukan keseluruhan cerita," tambah Åkerstedt.

Dalam studi tersebut, Åkerstedt dan rekan-rekannya mengumpulkan data lebih dari 38.000 orang dewasa, yang dikumpulkan dalam survei medis di Swedia pada tahun 1997.

Dalam survei tersebut, para peserta menjawab dua pertanyaan tentang durasi tidur mereka, pada acara malam hari dan pada hari libur.

Timpeneliti kemudian melacak peserta hingga 13 tahun, menggunakan daftar kematian nasional negara itu dan mengendalikan faktor-faktor yang bisa berkontribusi pada kesehatan atau risiko kematian, seperti jenis kelamin, indeks massa tubuh dan merokok.

Sama seperti penelitian sebelumnya, durasi tidur memiliki hubungan bentuk-U dengan risiko kematian.

Dengan kata lain, terlalu banyak dan terlalu sedikit tidur dikaitkan dengan risiko kematian selama masa studi.

Durasi tidur singkat telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk stroke, penyakit jantung, sindrom metabolik, hipertensi dan obesitas, yang semuanya meningkatkan risiko kematian.(fny/jpnn)


Para peneliti menemukan orang yang sudah 65 tahun ke bawah yang tidur 5 jam atau kurang semalam, memiliki 65 persen risiko kematian lebih tinggi.


Redaktur : Yessy
Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News