BNPT Sosialisasi SOP Penanganan Aksiterorisme di Sekolah Internasional

BNPT Sosialisasi SOP Penanganan Aksiterorisme di Sekolah Internasional
Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir. Foto: Ist for JPNN

jpnn.com - DENPASAR - Aksi terorisme yang terjadi selama ini berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kelompok organisasi teroris selama ini semakin gencar menunjukkan eksistensinya dengan melancarkan aksinya, baik berupa ancaman maupun aksi teror secara langsung. 

Kelompok teroris dalam melakukan aksinya tidak memilih tempat lagi seperti simbol simbol barat. Tapi juga sudah mulai menyasar ke lingkungan sekolah.

Hal tersebut dikatakan Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir saat membuka acara Sosialisasi Operasional Prosedur (SOP) penanganan Aksi Terorisme di Satuan Pendidikan Kerja sama (SPK/Sekolah Internasional) TA 2016.

Agenda itu diadakan Subdit Pengamanan Lingkungan Direktorat Perlindungan BNPT  di Hotel Ramada Bintang Resort, Bali, Rabu (14/12) malam.

“Kejadian aksi teror yang terjadi di lingkungan sekolah terutama di luar negeri dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir telah menimbulkan banyak korban jiwa,” ujar Abdul.

Pria yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Sekretaris Utama (Sestama) BNPT ini mencontohkan kelompok bersenjata separatis yang mengatasnamakan agama Islam menyandera ratusan murid di sekolah yang berada di Beslan, Rusia pada tahun 2004 lalu.

Serangan aksi teror di lingkungan sekolah berikutnya terjadi di wilayah Qaboun, timur Damaskus pada November 2014 silam.

DENPASAR - Aksi terorisme yang terjadi selama ini berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kelompok organisasi teroris

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News