Bocah Nekat Kawin Lari ke Afrika

Bocah Nekat Kawin Lari ke Afrika
Bocah Nekat Kawin Lari ke Afrika
Bayangan indahnya menikah di bawah sinar mentari Benua Afrika turut menari-menari di benak dua bocah itu. Wajar saja karena Jerman masih diselimuti salju tebal akibat musim dingin. Menjelang berangkat, dua bocah itu membujuk adik Anna Lena, Anna Bell, untuk ikut serta sebagai saksi. Dasar sama-sama bau kencur, Anna Bell hooh saja mengikuti pasangan cilik yang lagi kasmaran itu.

Begitu fajar hari pertama 2009 menyingsing, tiga bocah tersebut mengendap-endap keluar rumah. Ketika itu, kedua orang tua mereka masih tidur nyenyak di kamar. Mereka tak lupa membawa perlengkapan perjalanan, seperti kacamata hitam, celana renang, pakaian musim panas, dan sandwich. Persis seperti kaum backpacker yang hendak merencanakan petualangan panjang menjelajahi negeri.

Lolos dari pantauan orang tua, mereka berjalan kaki menantang dingin sejauh 1,5 kilometer menuju halte trem. Sesampai di tujuan, mereka duduk manis menunggu kereta dengan tujuan bandara yang jaraknya sekitar 50 kilometer. Kehadiran mereka, apalagi tak tampak didampingi orang dewasa, mengundang kecurigaan petugas setempat. Petugas itu lalu menghubungi polisi lokal. Tak lama berselang, dua polisi datang dan menghampiri mereka.

Dengan nada bersahabat, polisi bertanya kepada bocah-bocah lugu tersebut. Begitu tahu tiga bocah itu hendak terbang ke Afrika, polisi tersenyum geli. Petugas keamanan tersebut lalu mengatakan, mereka tak mungkin bisa melakukan perjalanan sejauh itu tanpa uang dan tiket pesawat. ''Mereka lalu menurut ketika dijanjikan minuman panas dan sarapan,'' kata Jureczko.

HANOVER - Ini salah satu bukti betapa bocah sekarang makin cepat matang secara psikologis. Salah satu faktor pemicunya adalah tayangan audiovisual

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News