Bocah yang Tenggelam Sering Melamun Lantaran Ayah di Penjara

Bocah yang Tenggelam Sering Melamun Lantaran Ayah di Penjara
Mayat. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, PALEMBANG - Kepergian Danil, 13, yang tenggelam di perairan Sungai Musi, sekitar Dermaga 7 Ulu, Rabu (15/8) siang, menyisakan duka mendalam bagi keluarga. Murni, 37, sang ibu, paling terpukul atas musibah itu.

Terlebih sang ayah, Yanto, 39, saat itu, mendekam di balik jeruji penjara karena kasus narkoba.

Suasana duka menaungi rumah Murni di Jl DI Panjaitan, Kelurahan Bagus Kuning, Plaju. Dijumpai Sabtu kemarin, wajah wanita yang melahirkan Danil itu terlihat letih.

Meski berusaha ikhlas, kesedihan tergambar jelas. Tak terbayang, dia akan kehilangan salah seorang putranya.

"Kami sekeluarga sudah ikhlas melepas kepergian Danil. Dia anak yang baik dan pendiam. Tidak pernah menyusahkan keluarga," ungkap Murni. Tak ada firasat sedikit pun kalau dia akan kehilangan anak ketiga dari empat bersaudara itu.

Hanya memang, pengakuan dari sopir angkot yang selama ini kerap mengajak korban menjadi kernetnya, seminggu terakhir, almarhum lebih banyak melamun. Entah apa yang dipikirkan bocah itu.

"Ditanya kenapa melamun, dia diam saja. Namun, saya menduga dia sedih karena bapaknya di penjara," ungkap Murni. Dia lantas menyebut kalau sang suami, Yanto (39), sejak empat bulan, mendekam di penjara lantaran ditangkap tengah mengonsumsi sabu. Dalam sidang di pengadilan, ayah almarhum divonis 5,5 tahun penjara.

"Padahal, ayahnya baru sekali itu mau coba-coba makai sabu bersama tetangga di sini. Uang buat beli sabu juga didapat dari hasil jual raskin," ungkap mertua Murni, Edi (57), yang mendampingi sang menantu.

Kepergian Danil, 13, yang tenggelam di perairan Sungai Musi, sekitar Dermaga 7 Ulu, Rabu (15/8) siang, menyisakan duka mendalam bagi keluarga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News