Bom Diracik di Kamar 1808
Libatkan Aktor WNA, Simpan di Tas Laptop
Sabtu, 18 Juli 2009 – 12:42 WIB

SASARAN- Hotel The Rizt Carlton Jakarta yang menjadi sasaran peledakan bom Jumat (17/7). Foto: Agus Wahyudi/Jawa Pos
Bahwa "tamu" itu sudah berada di hotel selama enam hari sungguh menarik ditelusuri. Misalnya apakah tamu itu sendirian. Atau sendirian tami sering punya "tamu" lainnya. Sebab, seorang tamu bisa minta dua buah kunci, sehingga bisa jadi yang satu orang terus berada di kamar (untuk menjaga agar kamarnya tidak dimasuki petugas kebersihan hotel), sedang kunci yang satunya lagi bisa dipakai temannya untuk keluar masuk. Bahkan bisa jadi kunci tersebut bisa diserah terimakan ke teman yang lain lagi sehingga yang keluar masuk hotel bisa orang yang berbeda-beda untuk menghindari kecurigaan.
Yang juga perlu ditelusuri adalah, apakah selama enam hari tersebut kamar 1808 itu selalu digantungi tanda "don't disturb" di pintu luarnya sehingga tidak akan ada petugas hotel yang berani menganggu. Atau untuk menghindari kecurigaan, justru sesekali kamar tersebut minta dibersihkan, tapi tetap dengan ditunggui agar petugas pembersih tidak menyentuh wilayah tertentu di kamar itu. Atau satu hari minta bagian tertentu dibersihkan lalu di hari lain bagian yang lain lagi yang boleh dibersihkan.
Para para petugas hotel akan bisa bercerita banyak mengenai kamar 1808 justru karena lamanya penguhuni tersebut berada di kamar tersebut.(rdl/fal/ano/aan/iro)
JAKARTA - Tim Densus 88 Mabes Polri menduga peledakan bom di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz-Carlton kemarin pagi melibatkan warga negara
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Selidiki Aduan Soal Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Bareskrim Polri Telah Periksa 26 Orang Saksi
- Wamenkumham Bicara soal RUU KUHAP dalam Ranah Penegakan Hukum
- PPPK Berbinar Lihat Saldo Rekeningnya 'Gendut', Pak Topo: Terima Kasih, Presiden Prabowo
- Pegadaian Beri Reward Umrah Bagi Para Agen Hebat
- Mengenal Pola Hidup Sehat Bhikkhu Thudong, Selepas Tengah Hari Hanya Konsumsi Minuman
- TASPEN Dorong Budaya Kerja Aman dan Inklusif Lewat Edukasi Cegah Perundungan