Bomber Rusia Mantan Marinir

Bomber Rusia Mantan Marinir
Bomber Rusia Mantan Marinir
Konon, Yevloyev menghabiskan waktu lima hari untuk merakit bom. Selanjutnya, dia bertolak ke ibu kota dengan menumpang bus. Dalam keterangannya di hadapan tim penyidiki, Fatima mengatakan bahwa sang kakak diantarkan Aushev ke terminal bus Ingushetia. "Dia menggendong sebuah tas ransel di punggungnya," kata saksi mata yang melihat kepergian Yevloyev pada 24 Januari lalu, kepada Agence France-Presse.

Begitu tiba di Moskow, dia langsung menuju ke Bandara Internasional Domodedovo. Di sana, Yevloyev melancarkan aksinya. Dia meledakkan diri setelah berhasil mengecoh petugas keamanan di bandara tersibuk Rusia tersebut. Selain dia, sebanyak 36 orang lainnya tewas dalam ledakan hebat tersebut. Kepala Yevloyev pun terlepas dari badannya.

Dari serpihan tubuh itulah, identitas Yevloyev diketahui. Kebetulan, saat masih bergabung dengan Korps Marinir di Rusia Timur Jauh, dia pernah menjalani perawatan intensif untuk mengobati arthritis yang dia derita. Rekam medis dan foto X-ray bagian hidung Yevloyev-lah yang lantas menjadi acuan petugas untuk memastikan identitas pelaku ledakan.

Hingga kemarin, investigasi ledakan di Domodedovo masih berlangsung. Pemerintahan Perdana Menteri (PM) Vladimir Putin fokus pada aktivitas militan di kawasan Ingushetia. Kremlin memilih tak mengindahkan klaim Doku Umarov yang sempat mengklaim ledakan maut di Domodedovo itu sebagai hasil kerja kelompoknya, Caucasus Emirate. (hep/dos)

MOSKOW - Kepolisian Moskow masih berusaha keras mengungkap jati diri Magomed Yevloyev, pelaku bom bunuh diri di Bandara Internasional Domodedovo


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News