Minta Pengamat ASEAN soal Sengketa Perbatasan

Minta Pengamat ASEAN soal Sengketa Perbatasan
Minta Pengamat ASEAN soal Sengketa Perbatasan
PHNOM PENH - Pemerintah Kamboja menginginkan adanya pengamat dari perwakilan negara ASEAN untuk membantu memantau pemberlakuan gencatan senjata di wilayah sengketa, perbatasan dengan Thailand. Permintaan tersebut diajukan setelah pekan lalu, permohonan untuk menghadirkan pasukan penjaga perdamaian di wilayah tersebut ditolak.

Menteri Luar Negeri Kamboja Hor Namhong menyatakan akan meminta bantuan dari 10 anggota ASEAN untuk mengirimkan pemantau di perbatasan, khususnya di Kuil Preah Vihear. Kuil berusia 900 tahun tersebut rusak akibat kontak senjata antara militer Thailand dan Kamboja awal bulan ini.

"Saya akan meminta pemantau ASEAN untuk memantau pemberlakuan gencatan senjata (di perbatasan)," terang Namhong kepada wartawan di Phnom Peng setelah kembali dari pertemuan Dewan Keamanan PBB, terkait masalah tersebut di New York, seperti dilansir Agence France Presse.

Nor Namhong dan menteri luar negeri Thailand akan menghadiri pertemuan ASEAN di Jakarta, Selasa pekan depan (22/2). Kedua belah pihak saling menyalahkan saat kembali terjadi kontak senjata di perbatasan, Selasa malam (15/2). Kamboja menuduh tentara Thailand melemparkan granat dan menembakkan senapan mesin, serta mortir ke wilayah wilayahnya. Namun pihaknya tidak membalas.

PHNOM PENH - Pemerintah Kamboja menginginkan adanya pengamat dari perwakilan negara ASEAN untuk membantu memantau pemberlakuan gencatan senjata di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News