BPOM Setujui Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac, Seberapa Cepat Herd Immunity Bisa Tercapai?

BPOM Setujui Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac, Seberapa Cepat Herd Immunity Bisa Tercapai?
Seorang pekerja medis mengambil sekotak vaksin Sinovac untuk melawan penyakit virus corona (COVID-19) dari lemari es di pusat kesehatan masyarakat di Qingdao, provinsi Shandong, Cina 5 Januari 2021. (Supplied: China Daily via REUTERS)

Ia menambahkan, sebenarnya ada tiga jenis efikasi vaksin yang meliputi efikasi proteksi, efikasi 'progression to sympthom' atau 'illness', dan 'efficacy infectioness to other'.

Angka efikasi yang dirilis Institut Butantan di Brasil yakni 78 persen atau 65,3 persen yang dirilis oleh BPOM masuk ke kategori efikasi proteksi.

"Jadi protection efficacy itu [artinya] kalau orang divaksin, berapa persen peluangnya ia nggak akan terinfeksi."

Sementara itu, 'efficacy progression to sympthom' atau 'illness' menurut dr Dicky juga sering didapatkan pada hasil uji tahap awal ataupun akhir dalam fase ketiga.

Efikasi ini melihat bagaimana vaksin ini bisa mencegah orang yang bila terinfeksi bisa sampai sakit parah, hanya menjadi bergejala ringan, atau bahkan tidak bergejala.

"Tapi kalau bicara herd immunity, kita perlu vaksin efficacy yang ketiga yaitu efficacy infectioness to other, jadi mencegah transmisi. Kalau orang itu divaksin, terus dia terinfeksi, dia enggak akan nularin ke orang lain."

Ia menjelaskan, umumnya perlu beberapa bulan, bahkan tahun, untuk melihat berapa persen vaccine efficacy yang mencegah transmisi ini.

"Dan ini sebabnya mengapa kita belum bisa mengandalkan herd immunity, seperti kata Pak Presiden [bahwa] setahun selesai."

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memberikan persetujuan penggunaan darurat vaksin COVID-19 dari Sinovac Biotech pada Senin (11/01), menjadikan Indonesia negara pertama di luar China yang akan menggunakan vaksin ini

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News