BPOM Setujui Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac, Seberapa Cepat Herd Immunity Bisa Tercapai?

BPOM Setujui Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac, Seberapa Cepat Herd Immunity Bisa Tercapai?
Seorang pekerja medis mengambil sekotak vaksin Sinovac untuk melawan penyakit virus corona (COVID-19) dari lemari es di pusat kesehatan masyarakat di Qingdao, provinsi Shandong, Cina 5 Januari 2021. (Supplied: China Daily via REUTERS)

"Ya bukan herd immunity-nya yang selesai, vaksinasinya mungkin bisa selesai. Herd immunity menjadi tingkatan lain dari vaksinasi."

Vaksinasi akan membantu Tenaga Kesehatan

Siti Nadia Tarmizi, seorang pejabat kementerian kesehatan, mengatakan kepada Reuters jika izin yang dikeluarkan oleh BPOM "akan sangat membantu pekerja medis sebagai garda terdepan dalam melawan COVID-19. Vaksin ini akan melindungi mereka dan mengurangi kematian tenaga kesehatan."

Ia menyebut lebih dari 500 orang tenaga kesehatan telah meninggal dunia akibat COVID-19.

Sementara angka kematian telah mencapai lebih dari 24.000 kematian dari 836.700 kasus COVID-19, lebih dari sepersepuluh dari angka kematian tersebut terjadi dalam dua minggu terakhir.

Sekitar 1,3 juta orang yang bekerja di garis depan, seperti tenaga kesehatan, akan menjadi kelompok pertama penerima vaksin.

Namun, seiring upaya untuk menghidupkan kembali ekonominya, Indonesia berencana untuk memprioritaskan pekerja yang lebih muda daripada lansia yang rentan seperti yang telah dilakukan oleh banyak negara.

Sebelum BPOM mengumumkan izin edar darurat Sinovac, Jumat (08/01) pekan lalu Majelis Ulama Indonesia telah menyatakan vaksin tersebut "suci dan halal".

Tetapi tak sedikit tenaga kesehatan yang meragukannya, terutama karena ini adalah kampanye internasional besar pertama vaksin Sinovac.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memberikan persetujuan penggunaan darurat vaksin COVID-19 dari Sinovac Biotech pada Senin (11/01), menjadikan Indonesia negara pertama di luar China yang akan menggunakan vaksin ini

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News