Brimob Bentrok dengan Warga, Dua Tewas

Dipicu Kasus Lakalantas, Tujuh Personel Diperiksa

Brimob Bentrok dengan Warga, Dua Tewas
Antomina Kwa, salah seorang warga sipil yang menjadi korban bentrokan personil Brimob dengan warga. Dia mengalami luka di kaki. (foto: Mursidin/Radar Sorong)
Ricky membeberkan, bentrok tersebut berawal dari kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Jalan Esau Sesa, Rabu (15/9). Ketika itu, Mina Kiwo bersama suaminya yang sedang berjalan ditabrak pengendara sepeda motor. Karena panik, pengendara motor itu lari ke arah Mako Brimob yang berjarak sekitar 800 meter dari tempat kejadian. Dia pun dikejar massa yang marah. Pada saat bersamaan, muncul seorang anggota Brimob.

Anggota Brimob yang dirahasiakan namanya tersebut langsung dikeroyok massa. Dia diserang hingga terdesak dan tersungkur dengan luka di kepala bagian belakang. Dengan sisa kekuatan, anggota Brimob itu memberikan tembakan peringatan. "Anggota Brimob itu mendapat tujuh jahitan di kepala bagian belakang," ungkapnya.

Tembakan tersebut ternyata mengenai kaki dan melukai pelipis Naftali Kwa. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit dan dibawa ke mapolres. Namun, nyawanya tak bisa diselamatkan. Jenazahnya kemudian dikirim ke RSUD Manokwari untuk diotopsi.Kematian Naftali dengan luka tembak di kaki dan di pelipis tersebut menimbulkan kecurigaan. Ada dugaan korban dianiaya. Namun, Ricky menegaskan bahwa pihaknya menunggu hasil otopsi dari RSUD Manokwari. "Kita tunggu hasil visum dulu," ujarnya.

Sementara itu, korban meninggal lainnya, Septinus Kwa, salah seorang kepala kampung di Distrik Catubow, baru ditemukan warga terjatuh di jurang. Tak jauh dari tempat ditemukannya Septinus Kwa, warga juga mendapati Antomina Kwa, istri Septinus, yang menderita luka parah di kaki dan memar di kepala.

MANOKWARI -- Tujuh personel Brimob Kompi C Detasemen C Polda Papua telah dimintai keterangan oleh penyidik Provos Polres Manokwari terkait bentrok

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News