Brimob Bentrok dengan Warga, Dua Tewas

Dipicu Kasus Lakalantas, Tujuh Personel Diperiksa

Brimob Bentrok dengan Warga, Dua Tewas
Antomina Kwa, salah seorang warga sipil yang menjadi korban bentrokan personil Brimob dengan warga. Dia mengalami luka di kaki. (foto: Mursidin/Radar Sorong)
"Keduanya terjatuh setelah dikejar anggota Brimob yang mengeluarkan tembakan. Karena gelap, dia tidak bisa lihat jalan sampai jatuh ke jurang. Saya juga ikut lari karena takut tembakan," ungkap Gerson Salabay, salah seorang keluarga korban.

Ricky membantah personel Brimob telah beraksi brutal. Menurut dia, anggota Brimob telah bertindak sesuai prosedur. Anggota Brimob mengeluarkan tembakan ke arah kaki karena sudah merasa terdesak. "Dia terdesak dan jatuh. Namun, kami akan terus dalami keterangan para saksi," ujarnya.

Dia menambahkan, karena kejadian tersebut, personel Brimob sementara diminta tidak beraktivitas. Hal itu ditujukan untuk mencegah terjadinya peristiwa yang tak diinginkan. "Sementara anggota Brimob tetap di tempat dulu. Tidak boleh melakukan kegiatan," tegasnya.

Di lain pihak, Kepala Suku Melkinus Mandacan menilai tindakan Brimob sudah berlebihan dan brutal. Sebagai aparat penegak hukum, seharusnya Brimob melindungi masyarakat, tidak malah mengejar dan menembaki warga. "Saya dapat penghargaan dari Brimob. Tapi, setelah kejadian ini, saya ingin kembalikan. Tidak ada gunanya lagi," ucapnya. (lm/jpnn/c5/ari)


MANOKWARI -- Tujuh personel Brimob Kompi C Detasemen C Polda Papua telah dimintai keterangan oleh penyidik Provos Polres Manokwari terkait bentrok


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News